 
                
BOJONEGORO - Tingginya curah hujan dalam tiga hari terakhir, membuat debit air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Jawa-Timur meningkat tajam.
Selain curah hujan lokal yang tinggi, kondisi tersebut juga diperparah dengan limpahan air dari wilayah hulu, baik di hulu Jawa-Tengah maupun wilayah hulu Jawa-Timur.
Tiang ukur ketinggian air Sungai Bengawan Solo di utara Pasar Kota Bojonegoro, telah menyentuh angka lebih dari 14 meter di atas permukaan laut, kondisi tersebut berlangsung sejak Selasa 6 Februari 2024.
Petugas pemantau ketinggian air dari Perum Jasa Tirta wilayah Sungai Bengawan Solo, Ali Susanto mengatakan, sungai terpanjang di pulau jawa ini sudah masuk pada level siaga merah bencana banjir.
“Siaga merah, naiknya perjam sekitar 8 - 10 senti meter,” terangnya.
Meski demikian sejumlah penyedia jasa perahu penyebrangan tradisional Sungai bengawan solo, masih terlihat beroperasi ditengah derasnya arus sungai.
Petugas dari Dinas Perhubungan Pemkab Bojonegoro membagikan pelampung, kepada operator maupun penumpang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, karena kondisi arus sungai terpanjang di pulau jawa ini cukup deras.
“Arus Bengawan Solo meningkat tajam sejak 2 hari ini, “ kata Didik, salah satu operator penyebrangan perahu, di Komplek Taman Bengawan Solo, Rabu (7/2/2024).
Sementara, pihak BPBD Bojonegoro menghimbau agar warga, terutama yang tinggal di sekitar bantaran sungai bengawan solo untuk tetap waspada, atau mengurangi aktifitas di pinggir sungai.
(Awaludin)