 
                5. Tangyuan dari Thailand
Tang yuan merupakan makanan penutup yang populer saat Tahun Baru Imlek karena bentuknya yang bulat dan pengucapan namanya melambangkan reuni. Bola ketan manis seukuran gigitan ini secara tradisional diisi dengan pasta wijen hitam atau pasta kacang dan disajikan dalam semangkuk teh jahe hangat.
6. Khapse atau Khabsey dari Tibet
Berdasarkan NBC News, Khapse, yang diterjemahkan secara langsung menjadi “makan di mulut,” adalah sejenis kue. Kue goreng yang sangat disukai, khapse hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran dan paling sering dinikmati di Losar. Dengan menggunakan tepung, mentega, telur, dan gula, adonan dapat dilipat, dikepang, dan dibentuk menjadi bentuk simbolis, seperti telinga keledai dan bunga teratai.
7. Yee Sang atau Yu Sheng dari Malaysia
Secara harfiah berarti pertumbuhan kelimpahan! Oleh karena itu, makan yee sang saat tahun baru melambangkan keberuntungan dan keberuntungan!
Ada juga pepatah yang mengatakan semakin tinggi Anda melempar yee sang, semakin banyak rejeki yang jatuh ke tangan Anda.
8. Guthuk dari Tibet
Guthuk, hidangan kuah mie linting tangan, biasanya disantap dua hari sebelum dimulainya Losar. “Gu” diterjemahkan menjadi sembilan, jadi sering kali diyakini bahwa hidangan ini terdiri dari sembilan bahan berbeda, tetapi tentu saja, ini berbeda-beda di setiap keluarga. Konsumsi hidangan ini dipercaya dapat membantu membersihkan hal-hal negatif dan mengusir roh jahat.
9. Banh Chung dari Vietnam
Mengambil dari Vinpearl, Banh Chung adalah kue persegi yang terbuat dari beras ketan, pasta kacang hijau, dan daging babi, semuanya dibungkus dengan daun pisang, lalu direbus dalam waktu lama, terkadang hingga 12 jam. Setelah kue Chung siap, sering kali dipersembahkan kepada leluhur di altar keluarga sebagai bentuk rasa hormat dan terima kasih.
10. Banh to dari Vietnam
Banh to adalah kue Vietnam yang terbuat dari beras ketan, gula tebu, dan bawang putih. Bisa dimakan mentah, dipanggang, atau digoreng. Jika dimakan mentah, lidah akan merasakan manisnya gula, pedasnya jahe, dan lembutnya ketan. Jika dipanggang di atas api arang akan mengeluarkan aroma khas ketan, dan jika digoreng akan mengeluarkan aroma yang lembut. Menjelang Tahun Baru Imlek, keluarga sering berkumpul untuk membuat banh, menjadikan proses tersebut sebagai bagian penting dari persiapan Tet mereka.
(Susi Susanti)