Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Berada di Bantaran Sungai, TPS di Kampung Rancabali Hadapi Resiko Ancaman Banjir

Agi Ilman , Jurnalis-Rabu, 14 Februari 2024 |03:14 WIB
Berada di Bantaran Sungai, TPS di Kampung Rancabali Hadapi Resiko Ancaman Banjir
TPS berada di bantaran Sungai Citarum (Foto: MPI)
A
A
A

 

BANDUNG - Kabupaten Bandung, yang terdiri dari wilayah dataran tinggi dan dataran rendah, memiliki rentang potensi bencana yang meliputi longsor, banjir, dan angin puting beliung.

Seiring mendekati pelaksanaan Pemilu 2024, sorotan kini tertuju pada beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan banjir, di antaranya adalah TPS yang terletak di Kampung Rancabali, RT 04, RW 12, Desa Sukamantri, Kecamatan Paseh, Kabupate Bandung.

Salah satu TPS yang menonjol adalah TPS 35, yang berlokasi di tepi bantaran Sungai Cikaro, cabang Sungai Citarum.

Meski merupakan posisi yang rentan, keputusan untuk mendirikan TPS di sana bukan karena keinginan, melainkan keterbatasan lahan di kawasan yang sudah padat pemukiman.

Pantauan di lapangan menunjukkan kegiatan sibuk petugas KPPS yang tengah mempersiapkan TPS 35, meskipun logistik pemilu belum seluruhnya tersedia hingga pukul 16.00 WIB.

Keputusan untuk menunda pengiriman logistik juga dipengaruhi oleh posisi kampung yang berada di ujung perbatasan dan pertimbangan cuaca.

Ketua KPPS 35, Rohmat (52), membenarkan bahwa kondisi TPS tersebut merupakan kondisi rawan banjir.

"Memang di lokasi TPS merupakan lokasi yang sangat rawan banjir jika turun hujan, atau di hulu Sungai Citarum hujan deras yang mengakibatkan debit air Sungai Citarum tinggi hingga meluap ke pemukiman warga," ujar Rohmat saat ditemui dilokasi, Selasa (13/2/2024).

Rohmat menambahkan, meski berada di lokasi banjir dirinya sudah mempersiapkan langkah antisipasi, seperti rencana pemindahan ke masjid atau lantai dua madrasah jika terjadi banjir.

"Jadi kalau terjadi banjir, antisipasinya akan dipindahkan ke masjid itu jaraknya sekitar 30 meter dari sini atau kalau lebih besar, dipindahkan ke lantai dua madrasah itu jaraknya sekitar 50 meter," ungkapnya

Meski demikian, Rohmat tetap optimistis dan berharap cuaca tetap bersahabat dan proses pemungutan suara dapat berlangsung lancar.

"Saya lihat siang ini cerah, semoga besok tetap berlangsung pencoblosan hingga pemungutan suara," jelasnya.

Rohmat menyebut, tidak hanya TPS 35, namun TPS lainnya di kampung ini juga terancam banjir.

"Bukan hanya di TPS 35, karena memang di RW sini semua rawan banjir, ada TPS 33 di RT 2 dan TPS 34 di RT 3. Dan di RW 14 ada TPS 41," tambahnya

Dengan jumlah pemilih sekitar 250 di TPS tersebut, dan 750 di RW, penting bagi KPPS untuk terus memperkuat upaya antisipasi dan evakuasi.

Di tengah semua tantangan ini, Dianna Maulana (34), anggota KPPS, menyampaikan kesiapannya menghadapi potensi banjir.

"Ya, ada kekhawatiran banjir, tapi mudah-mudahan tak banjir jika melihat cuaca cerah seperti ini," jelasnya

Dian juga menyoroti pengalaman banjir sebelumnya, yang terjadi pada tahun 2024 dan 2018, tetapi tetap berharap agar pemilihan umum berlangsung lancar tanpa gangguan dari ancaman banjir.

"Tingginya hingga mencapai paha, tapi yang banjir besar lagi ada tahun 2018 bulan Maret ini sampai dua meter lebih. Mudah-mudahan saat pemilu hingga selesai nanti tak terjadi banjir," pungkasnya.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement