Namun Buzachi Neft, perusahaan Kazakstan yang memiliki sumur tersebut, membantah dugaan kebocoran metana dalam jumlah besar.
Perusahaan tersebut mengatakan sumurnya hanya berisi gas dalam jumlah yang dapat diabaikan, dan gas metana yang bocor akan terbakar saat keluar dari lubang bor.
Mereka juga meyakini hanya uap air yang bocor ke atmosfer, sehingga membentuk gumpalan putih besar yang terlihat dari luar angkasa.
"Kami telah menangani situasi ini secara bertanggung jawab," kata Wakil direktur pengembangan strategis perusahaan, Daniyar Duisembayev, kepada BBC.
Penelitian eksternal yang dilakukan oleh Buzachi Neft, yang aksesnya tidak diberikan kepada BBC, diduga menimbulkan keraguan terhadap temuan Kayrros.
Menurut perusahaan tersebut, hal ini menunjukkan bahwa satelit mungkin salah mengira gas lain di atmosfer seperti uap air sebagai metana, dan para ilmuwan tidak memperhitungkan metana yang sudah ada di udara sebelum ledakan terjadi.
Namun tim yang terlibat dalam verifikasi penyelidikan awal Kayrros terhadap kebocoran tersebut menyangkal hal ini.
“Kami telah menguji potensi efek uap air atau asap, dan kami tidak menemukan sinyal apa pun yang berinteraksi dengan pengukuran kami,” kata Guanter dari Universitas Politeknik Valencia.
(Susi Susanti)