Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terwelu, Sirekap Masih Trial & Error ?

Opini , Jurnalis-Selasa, 20 Februari 2024 |11:45 WIB
Terwelu, Sirekap Masih Trial & Error ?
Roy Suryo (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

Jadi apakah hal ini yang disebut oleh Bawaslu sebagai "Trial dan Error" ? Masya Allah, sudah diberi kepercayaan dan anggaran yang sangat besar tapi Sirekap masih ditolerir untuk terjadi trial dan error? Masalahnya dulu saat Pilkada saja sudah banyak masalah tentang problem signal, tetapi sekarang malah tidak ada fungsi "Error Checking" yang secara otomatis bisa mengoreksi kalah ada salah input sebagaimana sistem komputasi biasa.

Dengan demikian -sesuai "tantangan" Ketua Bawaslu- untuk diperiksa atau dilakukan audit forensik terhadap Sirekap ini, maka sebaiknya hal tersebut dijawab dengan tegas untuk dilaksanakan, sebab bagaimanapun juga meski de jure hasil dari Sirekap ini bukan seperti hasil hitung manual berjenjang yang menjadi hasil resmi Pemilu 2024, namun de facto sudah menjadi acuan dari masyarakat, apalagi ketika melihat hasil dari Quick-Count dan Exit-Poll (yang meski ada penjelasan ilmiah) tampak "teratur dan seragam".

Oleh sebab itu, penjelasan KPU - yang sama sekali malahan makin membuat tidak jelas- dalam konferensi pers semalam menambah runyam statemen "Trial dan Error" oleh Bawaslu sebelumnya. Tampak tidak adanya koordinasi yang baik dari para penyelenggara Pemilu 2024 sekarang, padahal biaya yang dikeluarkan sangat besar, apalagi untuk hasil yang kredibilitasnya sangat dipertanyakan oleh akal sehat akibat sudah cacat oleh kejadian-kejadian sebelumnya (kasus Paman Usman di MKMK, pelanggaran etika berkali-kali oleh Ketua KPU dan sebagainya).

Jadi, kalau kemarin sudah muncul gerakan moral dari ratusan profesor, doktor, master, mahasiswa hingga masyarakat di seluruh penjuru negeri ini, sekarang kalau melihat berbagai masalah di KPU, utamanya soal Sirekap ini, sangat wajar bila gerakan-gerakan tersebut muncul kembali untuk mengembalikan arah demokrasi Indonesia. Sebab, jangan sampai gerakan-gerakan tersebut berhenti hanya sampai sesaat sebelum Hari H Pemilu 14 Februari 2024 lalu, alias harus tetap digelorakan sampai Indonesia benar-benar mendapatkan pimpinan terbaik sesuai cita-cita reformasi selama ini.

Salah satu gerakan moral yang masih terus semangat menyuarakan hal ini adalah "Gerakan Pemilu Bersih" yang melibatkan 100 Tokoh Nasional untuk menolak Pemilu curang, sebagaimana ditambah oleh "Trial dan Error"-nya Sirekap ini. Gerakan Pemilu bersih tersebut rencananya besok siang, Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 akan menyampaikan konferensi persnya. Pertanyaannya, cukupkah hal tersebut bisa meluruskan kembali arah reformasi Indonesia? Tentu tidak, jika rakyat Indonesia masih belum sadar bahwa apa yang terjadi saat ini makin mengancam demokrasi di Indonesia ...

 

(Dr. KRMT Roy Suryo, Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen)

 

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement