TAIWAN – Taiwan menuduh penjaga pantai China atau Tiongkok memicu "kepanikan", setelah enam pejabat Tiongkok menaiki kapal wisata Taiwan sebentar.
Mereka memeriksa rencana rute kapal, sertifikat dan lisensi awak kapal, dan berangkat setengah jam kemudian.
Hal ini terjadi kurang dari seminggu setelah kapal nelayan Tiongkok dikejar oleh penjaga pantai Taiwan di wilayah yang sama. Perahu itu kemudian terbalik, menewaskan dua orang.
Beijing kemudian mengatakan akan meningkatkan patroli di kepulauan Kinmen.
Kinmen terletak hanya 3 km (1,86 mil) dari pantai tenggara Tiongkok, menempatkannya di garis depan ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan.
Tiongkok memandang Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsi yang memisahkan diri dan pada akhirnya akan menjadi bagian dari negara tersebut, dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mencapai hal ini. Namun Taiwan memandang dirinya berbeda dari daratan Tiongkok.
"Kami pikir hal itu telah merugikan perasaan masyarakat kami dan memicu kepanikan masyarakat. Hal itu juga tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat di seberang selat," kata Kuan Bi-ling, kepala Dewan Urusan Kelautan Taiwan, mengomentari insiden yang terjadi pada Senin (19/2/2024) sore, dikutip BBC.
Kapal wisata tersebut membawa 11 awak dan 23 penumpang, beberapa di antaranya mengaku gugup dan khawatir tidak dapat kembali ke Taiwan.
“Saya cukup terkejut dan sangat cemas,” kata seorang penumpang wanita dalam video yang diposting di China Times.
Kuan mengatakan bahwa kapal wisata Tiongkok dan Taiwan biasa memasuki perairan pihak lain secara tidak sengaja.
"Perahu seperti ini sama sekali tidak ilegal,” terangnya.
Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan kepada wartawan di parlemen pada Selasa (20/2/2024), militer tidak akan “mengintervensi secara aktif” dalam insiden tersebut untuk menghindari meningkatnya ketegangan,
“Mari kita selesaikan masalah ini dengan damai,” katanya.
Pekan lalu, dua nelayan Tiongkok tenggelam saat dikejar oleh penjaga pantai Taiwan di lepas pantai Kinmen.
Taipei mengatakan kapal penangkap ikan itu masuk tanpa izin ke perairan Taiwan dan empat nelayan di dalamnya menolak pemeriksaan. Perahu mereka terbalik ketika pihak berwenang melakukan pengejaran.
Media pemerintah Tiongkok mengatakan keluarga dari dua orang yang selamat telah tiba di Kinmen pada Selasa (20/2/2024) untuk membawa mereka pulang.
Beijing mengutuk keras insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa insiden tersebut sangat melukai perasaan rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan.
(Susi Susanti)