Kejujuran inilah yang membuat Lyudmila yakin jika dia tidak akan terjebak pada kesulitan, melainkan sebaliknya. Dengan berkata jujur, dia merasa bisa menjalankan tugasnya dengan mudah.
Namun, Lyudmila juga memahami jika banyak pihak dan rekan kerja sesama dubes yang mendadak berubah sikap karena masalah perang itu.
“Ada beberapa rekan dubes yang tidak lagi menyapa say hello ke saya. Tapi saya sudah menerima itu. Yang jelas Rusia ingin membuat dunia menjadi jauh lebih baik, bukan buruk,” ujarnya.
Dia juga memiliki kegeraman tersendiri terhadap banyak media asing yang melaluakn media war, termasuk propaganda yang menjelekkan Rusia.
“Putin sudah jelas mengatakan Rusia menjamin kebebasan berpendapat. Tapi mereka malah memblok media asing ke Rusia. Jadi siapa di sini yang sebetulnya tidak jujur?,” pungkasnya.
Sementara itu, satu hal yang tidak akan pernah dilupakan Lyudmila saat bertugas di Indonesia yakni keramahan orang Indonesia yang selalu berkesan.
(Susi Susanti)