Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Soal Kematian Alexei Navalny, Joe Biden Kesal dengan Donald Trump yang Selalu Menyalahkan Amerika

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 21 Februari 2024 |20:31 WIB
Soal Kematian Alexei Navalny, Joe Biden Kesal dengan Donald Trump yang Selalu Menyalahkan Amerika
Presiden AS Joe Biden kesal dengan Donald Trump yang selalu menyalahkan Amerika, termasuk soal kematian Alexei Navalny (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (20/2/2024) mengecam tanggapan saingannya dari Partai Republik Donald Trump terkait kematian pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny.

Biden mempertanyakan mengapa Trump selalu menyalahkan Amerika?

Setelah kematian Navalny dilaporkan pada Jumat (16/2/2024), Biden secara langsung menyalahkan pemimpin Rusia Vladimir Putin, begitu pula saingan utama Trump untuk nominasi presiden Partai Republik tahun 2024, Nikki Haley.

Trump tidak menyebut Navalny sampai postingannya pada Senin (19/2/2024) di platform Truth Social-nya. Trump tidak menyalahkan atau menyatakan penyesalan, namun menyinggung masalah hukumnya sendiri sebagai penganiayaan dan menyebut AS sebagai negara yang sedang mengalami kemunduran.

“Mantan presiden, Trump, dan anggota Partai Republik lainnya, menolak meminta pertanggungjawaban Putin atas kematian Navalny, terang Biden.

“Sebaliknya, Trump mengatakan kematian Navalny membuatnya menyadari betapa buruknya Amerika. Dia berkata dan saya kutip, 'Kita adalah bangsa yang mengalami kemunduran, bangsa yang gagal.' Mengapa Trump selalu menyalahkan Amerika? Putin bertanggung jawab atas kematian Navalny. Mengapa Trump tidak bisa mengatakan hal itu saja?,” ungkapnya.

Biden mengatakan pada Selasa (20/2/2024) sebelumnya bahwa AS akan mengumumkan paket sanksi besar terhadap Rusia pada Jumat (23/2/2024) atas kematian Navalny.

Seperti diketahui, Trump, calon terdepan dari Partai Republik, kemungkinan akan menghadapi Biden dari Partai Demokrat dalam pertandingan ulang dalam pemilihan presiden (pilpres) pada November mendatang.

Dalam wawancara pada Selasa (20/2/2024) dengan Fox News, Trump memuji Navalny sebagai orang yang sangat berani karena secara sukarela kembali ke Rusia pada 2021 dari Jerman, di mana ia menjalani perawatan karena tes laboratorium Barat menunjukkan bukti adanya racun saraf Rusia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement