GUNUNGKIDUL - Pihak SMP Negeri 3 Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menepis tudingan adanya perundungan terhadap siswa penyandang disabilitas berinisial RAN (13) hingga jarinya patah dan masih dirawat di RSUD Wonosari.
Berdasarkan investigasi pihak sekolah diketahui RAN bukan dirundung, tapi ia terlibat perkelahian dengan temannya berinisial RH yang juga siswa disabilitas di sekolah tersebut.
BACA JUGA:
Kepala Sekolah SMP N 3 Wonosari, Sutotok Sudarujian mengaku kaget ketika mendapat informasi bahwa RAN menjadi korban perundungan dan mengalami cedera jari kelingkingnya patah, karena selama ini dia dikenal sebagai atlet beladiri taekwondo.
"Kami kaget kok RAN jadi korban. Wong dia itu atlet taekwondo, dia itu percaya diri banget," ujar dia, Jumat (23/2/2024) ketika ditemui di kantornya.
BACA JUGA:
Namun demikian, pihaknya sudah melakukan investigasi dengan meminta keterangan dari pihak yang berseteru dan juga teman-temannya. Dan ada dua versi yang mereka dapat dari kasus dugaan bullying atau perundungan tersebut.
Sutotok mengatakan peristiwa tersebut bukanlah bullying. Namun hanyalah perselisihan dua siswa antara korban RAN dengan temannya RH. Dan kebetulan keduanya sama-sama penyandang disabilitas di mana RAN cacat sejak lahir karena hanya memiliki satu tangan sementara RH penyandang Tuna Grahita.
"Jadi itu bukan bullying. Ya biasa perselisihan dua siswa saja," ujarnya.
(Salman Mardira)