Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tuding Wali Kota London Dikuasai Kelompok Islam, Anggota Parlemen Inggris Diskors

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 25 Februari 2024 |20:28 WIB
Tuding Wali Kota London Dikuasai Kelompok Islam, Anggota Parlemen Inggris Diskors
Wali Kota London Sadiq Khan. (Foto: Reuters)
A
A
A

LONDON - Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris telah menskors salah satu anggota parlemennya setelah ia menuduh Wali Kota London Sadiq Khan, dikendalikan oleh kelompok Islam. Insiden itu terjadi ketika ketegangan mengenai perang Israel-Hamas mengguncang politik Inggris.

Partai tersebut mengatakan pada Sabtu (24/2/2024) bahwa Lee Anderson diskors setelah dia menolak untuk meminta maaf atas pernyataannya tentang Khan dalam sebuah wawancara televisi pada Jumat (22/2/2024). Tindakan itu berarti Anderson, yang menjabat sebagai wakil ketua Partai Konservatif hingga bulan lalu, akan duduk di Parlemen sebagai calon independen, demikian dilansir dari VOA Indonesia.

Perdana Menteri Rishi Sunak dan para pemimpin senior Konservatif lainnya menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menolak komentar tersebut, yang oleh ketua oposisi Partai Buruh disebut sebagai "sangat rasis dan Islamofobia."

Kontroversi itu muncul ketika perang Israel-Hamas memicu ketegangan di masyarakat Inggris. Pawai pro-Palestina di London secara teratur menarik ratusan ribu demonstran yang menyerukan gencatan senjata segera, bahkan ketika para kritikus menggambarkan peristiwa tersebut sebagai “pawai kebencian antisemit.”

Angka-angka yang dirilis selama seminggu terakhir menunjukkan bahwa insiden anti-Yahudi dan anti-Muslim telah meningkat tajam sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Kemarahan tersebut telah meluas ke Parlemen, di mana sejumlah anggota parlemen mengatakan mereka khawatir akan keselamatan mereka setelah menerima ancaman atas posisi mereka dalam konflik di Gaza.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement