PALESTINA - Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan otoritas pendudukan Israel membuat kehidupan warga Palestina di Tepi Barat menjadi 'neraka' yang tak tertahankan dengan berbagai tindakan. Termasuk penggerebekan, penahanan, dan pembatasan pergerakan, serta memperingatkan risiko serius yang menjerumuskan Tepi Barat ke dalam kekerasan dan anarki.
Para saksi mata mengatakan pasukan Israel juga menghancurkan jalan utama kamp pengungsi Nur Shams di daerah Tulkarm di Tepi Barat.
“Setiap kali mereka memasuki kamp, mereka menghancurkan lebih banyak dari sebelumnya,” kata Ibrahim Hamarsheh, seorang penghuni kamp yang mengepalai Klub Tahanan Palestina cabang Tulkarem, yang mengadvokasi warga Palestina di penjara-penjara Israel, dikutip Israel.
Dia mengatakan pasukan Israel juga telah melibas jalan-jalan di kamp tersebut.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa pasukan Israel telah menyerbu kota Nablus, dan meledakkan rumah seorang pria yang sebelumnya dituduh oleh Israel melakukan serangan yang menewaskan seorang ibu keturunan Inggris-Israel dan kedua putrinya pada bulan April di Tepi Barat.
Pria tersebut, Moaz al-Masri, dibunuh oleh pasukan Israel di Nablus pada Mei lalu.
Pasukan Israel menahan setidaknya 55 warga Palestina dalam penggerebekan di Tepi Barat semalam, menurut Klub Tahanan Palestina.
(Susi Susanti)