Ahmad Rofiq pun mempertanyakan mengapa baru di take down setelah adanya keributan dan kritik di berbagai elemen masyarakat.
"Kenapa tak dari awal-awal, kenapa harus sekarang, ketika ada gelombang protes besar-besaran terhadap kenaikan (suara) partai-partai tertentu dalam jumlah yang sangat signifikan. Apakah ini juga bagian dari alih-alih tuk menyesuaikan atau gerilya di tingkatan manual dalam rangka menyesuaikan order dalam tanda kutip," terangnya.
Dia menambahkan bahwa persoalan menghilangnya grafik perolehan suara di Sirekap KPU sudah tak lagi natural sehingga dirinyaa pun sejak awal sudah berbicara untuk dilakukannya audit forensik pada Sirekap.
Kata dia, audit forensik tersebut sangat perlu dilakukan untuk membuktikan transparansi dan akuntabilitas KPU.
"Jadi menurut saya ini sudah tak natural lagi, makanya sejak awal tuntutan Mas Roy, saya juga ngomong audit forensik ini justru sangat dibutuhkan hari ini. Kalau kemarin itu masih ada ngelesnya, ada perbaikan ini, ada perbaikan itu, sekarang malah di take down, maka satu-satunya untuk memperlihatkan pada publik ada aspek akuntabilitas dan transparan, maka sesungguhnya yang bisa mengobati itu yah hanya audit forensi, ini bener gak sih," katanya.
(Fakhrizal Fakhri )