Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jadi Anggota ke-32, Swedia Resmi Bergabung dengan NATO

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 08 Maret 2024 |09:11 WIB
Jadi Anggota ke-32, Swedia Resmi Bergabung dengan NATO
Swedia resmi bergabung dengan NATO jadi anggota ke-32 (Foto: Reuters)
A
A
A

SWEDIA Swedia secara resmi menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke-32 setelah menyelesaikan proses aksesi di Washington, Amerika Serikat (AS).

Penyerahan dokumen tersebut dilakukan dalam sebuah upacara dua tahun setelah Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi militer tersebut menyusul invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson mengatakan bahwa persatuan dan solidaritas akan menjadi ‘lampu penuntun’ bagi Swedia.

"Kami rendah hati, namun kami juga bangga. Kami akan memenuhi semua harapan,” terang Kristersson.

“Kami berbagi beban, tanggung jawab, dan risiko dengan sekutu lainnya,” lanjutnya.

Dia menambahkan bahwa situasi keamanan di wilayah tersebut tidak seserius ini sejak Perang Dunia Kedua, dan menambahkan bahwa Swedia bergabung dengan NATO untuk menyediakan dan mendapatkan keamanan.

Menurut rencana, pada Senin (11/3/2024), upacara pengibaran bendera untuk menandai aksesi Swedia akan berlangsung di markas NATO di Brussels.

Presiden AS Joe Biden menyambut baik hal ini. Biden mengatakan NATO saat ini lebih kuat dari sebelumnya.

“Nato berdiri lebih bersatu, bertekad, dan dinamis” terangnya, dikutip BBC.

“Bersama dengan sekutu terbaru kami Swedia, NATO akan terus membela kebebasan dan demokrasi untuk generasi mendatang,” lanjutnya.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menulis di X bahwa Swedia memiliki angkatan bersenjata yang mumpuni dan industri pertahanan kelas satu dan bahwa aliansi tersebut telah menjadi lebih kuat dan aman.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menyambut baik bergabungnya Swedia ke NATO, dengan mengatakan satu negara lagi di Eropa menjadi lebih terlindungi dari kejahatan Rusia.

Seperti diketahui, Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022. Namun permintaan tersebut diblokir oleh dua negara anggota.

Turki pada awalnya tidak memberikan persetujuan atas apa yang mereka sebut sebagai dukungan Swedia terhadap separatis Kurdi. Mereka akhirnya mencabut hak vetonya pada Januari tahun ini.

Adapun Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban menuduh Swedia bersikap bermusuhan terhadapnya dan menunda persetujuannya hingga minggu lalu, ketika parlemen Hongaria akhirnya memutuskan untuk meratifikasi tawaran tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement