Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

287 Suara Mendukung, Parlemen Turki Setujui Tawaran Swedia Jadi Anggota NATO

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 24 Januari 2024 |17:35 WIB
287 Suara Mendukung, Parlemen Turki Setujui Tawaran Swedia Jadi Anggota NATO
Parlemen Turki setujui tawaran Swedia jadi anggota NATO (Foto: Anadolu Agency)
A
A
A

TURKI Parlemen Turki pada Selasa (23/1/2024) melakukan pemungutan suara untuk menyetujui tawaran Swedia untuk menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Hal ini membuat negara Nordik itu satu langkah lebih dekat untuk bergabung dengan aliansi militer tersebut setelah tertunda selama berbulan-bulan.

Dari 346 anggota parlemen yang memberikan suaranya, 287 mendukung aksesi Swedia dan 55 memilih menolaknya. Empat lainnya abstain dalam pemungutan suara.

Pemungutan suara tersebut merupakan langkah kedua dalam proses ratifikasi Turki setelah Komisi Urusan Luar Negeri di parlemen menyetujui usulan tersebut pada bulan lalu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sekarang dapat menandatangani protokol tersebut menjadi undang-undang.

Hasil yang dicapai pada Selasa (23/1/2024) membuka hambatan besar bagi bergabungnya negara Nordik tersebut ke dalam aliansi militer, dimana Hungaria kini ditetapkan menjadi satu-satunya negara anggota yang belum meratifikasi aksesi Swedia.

Namun, pada Selasa (23/1/2024), Perdana Menteri (PM) Hungaria Victor Orban mengatakan dia telah mengundang mitranya dari Swedia Ulf Kristersson untuk mengunjungi Hungaria guna merundingkan persyaratan aksesi Swedia.

Swedia dan Finlandia mengajukan keanggotaan NATO pada Mei 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina pada awal tahun itu. Finlandia bergabung dengan NATO pada April 2023, menggandakan perbatasan aliansi tersebut dengan Rusia, namun Swedia menghadapi banyak penundaan dalam perjalanannya untuk bergabung.

Erdogan awalnya keberatan dengan tawaran keanggotaan Swedia, dan menuduh pejabat Swedia terlalu lunak terhadap kelompok militan, termasuk Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Sejak mengajukan permohonan, Swedia telah memperketat undang-undang anti-terornya dan setuju untuk bekerja lebih erat dengan Turki dalam masalah keamanan.

Persetujuan Erdogan terhadap tawaran aksesi Swedia juga didasarkan pada komitmen Amerika Serikat, dimana presiden Turki mengisyaratkan bahwa ia tidak akan menandatangani protokol tersebut menjadi undang-undang kecuali Amerika menyetujui penjualan jet tempur F-16 ke Turki.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement