"Ketika 18.08 ditambah beberapa menit ke depan, kalau seandainya ketika ituhilal terlihat, maka awal Ramadhan pada Senin, 11 Maret. Jika tidak terlihat, maka 1 Ramadhan dimulai pada Selasa, 12 Maret," ujarnya.
Kondisi cuaca di Masjid Raya KH Hasyim Asyari sebelum pemantauan hilal cukup berawan. Abdul mengatakan ini menjadi salah satu kendala yang juga akan mempengaruhi penentuan awal Ramadhan 1445.
"Ketentuan pertama ketinggian hilal. Kendalanya adalah faktor alam. Mungkin karena hujan, mungkin tertutup awan tebal, mungkin karena kabut yang tebal. Kata Rasul kalau seandainya hilal terhalang oleh awan atau cuaca buruk, maka sempurnakan menjadi jumlah bilangan syaban menjadi 30 hari. Jadi faktor alam juga sangat menentukan hilal terlihat atau tidak terlihat, selain ketinggian hilal itu sendiri," katanya.
(Fakhrizal Fakhri )