Kawasan desa terdampak banjir tersebut kerap terjadi di saat hujan deras di kawasan gunung akibat sungai tidak dapat menampung luapan air.
Sementara itu, salah seorang warga Afandi mengatakan, masyarakat terdampak banjir berharap agar solusi nyata dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk mengatasi pendangkalan sungai agar banjir tidak terus melanda disetiap musim hujan tiba.
Untuk sementara warga membuat dam (penutup air) agar luapan banjir tidak semuanya masuk kedalam rumahnya. Banjir kiriman ini biasanya surut selang 3 atau 4 jam menyesuaikan pasang dan surutnya air laut.
(Arief Setyadi )