WASHINGTON - Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Amerika Serikat (AS) pada Kamis (14/3/2024) mengatakan kedutaannya telah menerima sejumlah ancaman sehubungan dengan pemilihan presiden (pilpres) Rusia yang akan digelar pada pekan ini.
“Kami mendapat banyak sekali seruan dan ancaman yang provokatif,” kantor berita Rusia mengutip pernyataan Duta Besar Anatoly Antonov di televisi pemerintah, dikutip Reuters.
“Kami tahu bahwa ada rencana untuk melakukan tindakan anti-Rusia, di sekitar kedutaan dan konsulat kami, dan akan ada upaya untuk masuk ke kedutaan kami. Bukan untuk mengganggu pemilu, karena hal itu tidak akan berhasil, namun untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. lebih sulit dan hanya merusak suasana hati kita,” lanjutnya.
Seperti diketahui, masyarakat Rusia memberikan suara pemilihan presiden (pilpres) selama tiga hari mulai Jumat (15/3/2024) waktu setempat, dengan petahana Prseiden Rusia Vladimir Putin hampir pasti menang melawan tiga penantangnya, dan tidak ada satupun yang mengkritiknya.
Sebelumnya pada Kamis (14/3/2024), Menteri Pengembangan Digital Rusia Maksut Shadayev mengatakan kepada kantor berita Tass bahwa dia memperkirakan akan terjadi serangan peretas skala besar terhadap infrastruktur sistem pemungutan suara selama pemilu.
(Susi Susanti)