KYIV - Seorang pejabat senior intelijen Ukraina mengatakan pada Kamis (14/3/2024) bahwa kelompok bersenjata yang mengaku terdiri dari orang-orang Rusia yang menentang Kremlin terus melakukan serangan ke wilayah Rusia. Mereka juga dilaporkan telah mengubah dua wilayah perbatasan menjadi zona tempur aktif.
Tiga kelompok yang berbasis di Ukraina mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka melakukan operasi bersenjata di wilayah Belgorod dan Kursk. Mereka juga meminta penduduk untuk mengevakuasi kota dan desa demi keselamatan mereka sendiri.
“Wilayah Kursk dan Belgorod kini menjadi wilayah aksi tempur aktif. Ini yang kami konfirmasikan,” kata Andriy Yusov, juru bicara direktorat intelijen GUR, kepada televisi nasional, dikutip Reuters.
“Dan seperti yang dinyatakan oleh para sukarelawan dan pemberontak, kita berbicara tentang warga negara Rusia yang, tidak punya pilihan lain, membela hak sipil mereka dengan senjata melawan rezim Putin,” lanjutnya.
Vyachslav Gladkov, gubernur wilayah Belgorod Rusia, sebelumnya mengatakan bahwa dua orang tewas dan sedikitnya 20 orang terluka dalam serangan di dalam perbatasan oleh angkatan bersenjata Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menggagalkan serangan tentara Ukraina.
Melalui postingannya di Telegram pada sore hari, Gladkov mengatakan dia sedang menuju ke distrik perbatasan, khususnya ke kota Kozinka, untuk memberikan laporan langsung mengenai kejadian tersebut. Blogger militer Rusia sebelumnya melaporkan bahwa pasukan terjun payung Rusia telah dikirim ke kota tersebut.
Gubernur wilayah Kursk, Roman Starovoit, memberikan sedikit rincian, namun mencatat di Telegram bahwa teroris Ukraina tidak menghentikan upaya mereka untuk membawa penyabot ke wilayah.