Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Ungkap Sekeluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Tertutup dengan Keluarga Besar

Carlos Roy Fajarta , Jurnalis-Senin, 18 Maret 2024 |16:13 WIB
Polisi Ungkap Sekeluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Tertutup dengan Keluarga Besar
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan bahwa keempat orang satu keluarga yang lompat dari roof top apartemen Teluk Intan Penjaringan tertutup dari keluarga besar atau introvert.

Hal tersebut disampaikan Gidion usai melakukan ungkap kasus operasi pekat di Markas Polres Metro Jakarta Utara pada Senin (18/3/2024) sore.

"Tapi kalau untuk latar belakang keluarga nya kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang, memang ada handicap ketertutupan antara keluarga empat ini dengan keluarga besar," ujar Gidion.

Meskipun demikian penyidik masih melihat korelasi antara sikap introvert dari keluarga kecil tersebut dengan keluarga besar dengan persoalan masalah keluarga maupun motif lainnya.

"Tapi kita dapat informasi-informasi tapi itu kan sifatnya sangat subjektif, kita harus berkorelasi langsung nah itu kita telusuri lebih lanjut," terang Gidion.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak empat orang yang masih satu keluarga diketahui terjatuh atau melompat dari lantai 22 sebuah apartemen di Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara pada Sabtu 9 Maret 2024 sore.

Tubuh keempat orang tersebut terjatuh di lobi area parkir mobil Tower Topaz apartemen tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan keempat korban tersebut diduga bunuh diri.

"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," ujar Gidion kepada awak media, Sabtu (9/3/2024).

Empat orang yang meninggal itu terdiri dari dua orang laki-laki berinisial EA (50) dan JWA (13). Serta dua perempuan berinisial AIL dan JL (15). Sementara itu, Kapolsek Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan ada gelagat akan melakukan aksi bunuh diri dari empat orang yang masih satu keluarga.

Hal tersebut kata Agus terlihat dari gelagat tersebut terlihat dari kamera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di apartemen tersebut. "Adegan seperti mencium kening, mengumpulkan semua handphone, hingga menuju roof top lantai 21 apartemen tersebut terekam CCTV," kata Ady Wijaya, Minggu (10/3/2024).

Agus menjelaskan tidak ada saksi mata yang melihat keempat nya menaiki roof top apartemen tersebut.

"CCTV menunjukkan para korban ini datang bersama, naik lift bersama, di lift EA menciumi para korban lain, A mengumpulkan HP para korban di tasnya, sampai keluar lift bersama. Diatas rooftop tidak ada saksi lain atau orang lain. Dan disambung lagi CCTV terlihat jatuh bersamaan," jelas Ady Wijaya.

Meskipun demikian kondisi tangan terikat terekam kamera pengintai. "Fakta dari hasil rekaman CCTV demikian pak. Untuk kondisi mengikat tangan bersama terlihat dari post mortem jenazah saat sudah terjatuh di bawah," pungkas Agus.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement