Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

3 Remaja China Ditangkap Atas Kematian Brutal Teman Sekelasnya, Picu Kemarahan Warganet

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 19 Maret 2024 |10:30 WIB
3 Remaja China Ditangkap Atas Kematian Brutal Teman Sekelasnya, Picu Kemarahan Warganet
3 remaja ditangkap atas kematian brutal teman sekelasnya, picu kemarahan warganet (Foto: Fox News)
A
A
A

CHINA - Pihak berwenang di kota Handan, China atau Tiongkok utara, telah menahan tiga remaja laki-laki atas kematian brutal teman sekelas mereka.

Kasus anak laki-laki berusia 13 tahun, yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarga Wang, telah memicu kemarahan dan perdebatan sengit mengenai kejahatan remaja.

Pihak berwenang menemukan jenazahnya terkubur di kebun sayur yang ditinggalkan.

Menurut sang ayah, anak laki-laki itu diintimidasi di sekolah. Global Times yang dikelola pemerintah mengatakan polisi sedang menyelidiki kasus ini sebagai pembunuhan yang disengaja.

Ketiga remaja yang ditahan tersebut berusia di bawah 14 tahun. Berdasarkan hukum Tiongkok, mereka yang berusia di atas 12 tahun namun di bawah 14 tahun dapat menghadapi tuntutan pidana hanya jika diizinkan oleh Kejaksaan Agung, jaksa penuntut umum tertinggi di negara tersebut.

Korban dan teman-teman sekelasnya adalah anak-anak tertinggal, sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan anak-anak di Tiongkok yang tinggal bersama kakek-nenek mereka di daerah pedesaan sementara orang tua mereka bekerja di kota.

Kasus ini telah memicu curahan kesedihan di media sosial, dengan puluhan ribu unggahan di Weibo dan Douyin selama akhir pekan.

“Seluruh negara mengawasi kasus ini, semoga polisi bisa bersikap adil dan memberikan jawaban yang memuaskan kepada keluarga korban,” kata salah satu pengguna dalam komentar di postingan ayah korban yang mendapat 50.000 suka.

Banyak komentar yang mengatakan bahwa para tersangka harus dihukum berat meskipun usia mereka masih muda.

Ayahnya dalam sebuah video di Douyin, TikTok versi Tiongkok, mengatakan korban hilang pada sore hari tanggal 10 Maret. Pemerintah setempat mengatakan bocah itu kemungkinan meninggal pada hari yang sama.

“Anak saya masih hidup sekitar pukul 15.00 pada tanggal 10 Maret. Semua uangnya ditransfer dari teleponnya pada pukul 16.10 dan teleponnya dimatikan,” kata sang ayah.

Sang ayah mengatakan kepada The Beijing News, sebelum kematiannya, anaknya mentransfer 191 yuan kepada salah satu dari tiga teman sekelasnya.

“Dia telah diintimidasi oleh tiga teman sekelasnya untuk waktu yang lama,” kata pengacara keluarga tersebut, Zang Fanqing, dalam sebuah postingan di Weibo pada Senin (18/3/2024).

Saat diinterogasi oleh pihak berwenang, ketiganya membawa polisi ke jenazah anak laki-laki tersebut, setelah awalnya menyangkal bahwa mereka tahu di mana jenazah tersebut dikuburkan.

The Beijing News melaporkan polisi masih menyelidiki motif pembunuhan tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement