Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jelang Lebaran, Pemerintah Antisipasi Lonjakan Harga Sembako di Bekasi

Arief Setyadi , Jurnalis-Kamis, 21 Maret 2024 |20:59 WIB
Jelang Lebaran, Pemerintah Antisipasi Lonjakan Harga Sembako di Bekasi
Pemerintah antisipasi lonjakan harga sembako (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri kerap terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok. Untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2024 perlu melakukan langkah antisipatif.

Pemerintah Kabupaten Bekasi merumuskan strategi gerakan pangan murah. Ini dilakukan sebagai respons terhadap kenaikan harga beberapa komoditas di pasaran.

Menurut Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, gerakan pangan murah merupakan langkah nyata untuk mengatasi lonjakan harga. Salah satu langkahnya adalah dengan melakukan pembelian langsung dari produsen dengan harga pasar, yang kemudian dijual ke masyarakat, terutama masyarakat miskin.

"Jadi ini sedang disusun proposalnya oleh Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian dikoordinasikan dengan Asda 2. Mudah-mudahan sebelum lebaran atau setelah lebaran, bisa untuk menekan harga,” kata Dani dalam keterangannya, dikutip Kamis (21/3/2024).

Dani sebelumnya mengungkapkan hal tersebut usai mengadakan rapat dengan tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bekasi pada Senin 18 Maret 2024. Menurut data TPID, harga cabai mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sementara harga beras cenderung menurun.

“Harga-harga kita saat ini, yang dinilai naik itu paling tinggi cabe. Mulai dari cabe keriting, cabe merah besar, dan cabe hijau. Itu selisihnya bisa Rp4 ribu sampai Rp12 ribu dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Tapi kalau beras sudah turun, selisih seribu sampai dua ribu saja,” ujarnya.

Dani Ramdan menambahkan, biasanya, masyarakat Kabupaten Bekasi membutuhkan 50 ton cabai per hari dari total 100 ton cabai yang masuk ke pasar Cibitung. Namun, saat ini pasokan cabai mengalami penurunan, dengan hanya 70-80 ton cabai yang masuk ke Pasar Induk Cibitung.

“Biasanya, saat normal 50 ton diserap untuk Kabupaten Bekasi, sisanya diserap oleh daerah tetangga seperti karawang, Jakarta. Juga belanjanya melalui Pasar Cibitung. Tapi kondisi saat ini, pasokan ke kita menurun,” ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement