Juru bicara militer Mayjen Edward Buba mengatakan 76 anak perempuan dan 61 anak laki-laki telah diselamatkan dari negara bagian Zamfara, yang berbatasan dengan Kaduna di barat laut.
Pihak militer juga telah merilis foto-foto beberapa anak yang menunjukkan mereka duduk di dalam bus dalam keadaan berdebu dan kelelahan.
Sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa para siswa tersebut telah dibebaskan di hutan dan dibawa ke Kaduna untuk tes kesehatan sebelum diizinkan menemui keluarga mereka.
Penculikan massal terjadi pada pagi hari tanggal 7 Maret saat berkumpul di kompleks perumahan sekolah menengah pertama dan atas.
Menurut para saksi, para siswa berada di tempat berkumpul sekitar pukul 08:30 (07:30 GMT) ketika puluhan pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor masuk, yang akhirnya membawa pergi 187 siswa dari sekolah menengah dan 125 dari sekolah dasar setempat. Tidak jelas berapa banyak guru yang diculik. Dua puluh lima siswa kemudian kembali.
Seorang murid, diyakini berusia 14 tahun, tewas setelah ditembak oleh orang-orang bersenjata.
Sebagian besar penculikan di barat laut Nigeria diyakini dilakukan oleh geng kriminal yang berusaha mendapatkan uang dari uang tebusan.
Dalam upaya untuk mengekang industri penculikan yang semakin meningkat dan menguntungkan di Nigeria, undang-undang kontroversial yang menetapkan pembayaran uang tebusan sebagai kejahatan disahkan pada tahun 2022. Undang-undang ini dapat mengakibatkan hukuman penjara minimal 15 tahun, namun tidak ada seorang pun yang pernah ditangkap.
Awal tahun ini, keluarga dari sekelompok saudara perempuan yang diculik di ibu kota, Abuja, membantah pernyataan polisi bahwa pasukan keamanan telah menyelamatkan gadis-gadis tersebut, dan mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain membayar uang tebusan.
Ada kemarahan global ketika militan Islam dari kelompok Boko Haram menangkap hampir 300 anak perempuan di kota Chibok di timur laut Nigeria pada tahun 2014.
Sebagian besar korban telah dibebaskan atau melarikan diri sejak saat itu, namun puluhan lainnya masih belum ditemukan.
Pada Sabtu (23/3/2024), tentara mengatakan telah menyelamatkan 17 siswa dan seorang wanita yang diculik hanya beberapa hari setelah serangan Kuriga dari sebuah sekolah di Sokoto, juga di barat laut.
(Susi Susanti)