Dwikorita menambahkan, WMO juga melaporkan terjadinya global water hotspot akibat perubahan iklim yang memberikan tekanan pada sumber daya air sehingga menimbulkan water hotspot.
“Water hotspot itu bahasa mudahnya kekeringan. Jadi kita lihat lingkaran-lingkaran zona yang mengalami kekeringan, itu merata secara global ya, hampir di seluruh belahan dunia,” tuturnya.
“Dan dampak lanjutnya ini merupakan challenge kita semua seluruh dunia jadi perubahan iklim kekeringan tadi kelangkaan air dan juga apa ya terlalu banyaknya air jadi dua-duanya ekstrem itu ternyata setelah dianalisis diproyeksikan diproyeksikan di pertengahan Abad ke-21 itu di tahun 2050 kan terjadi meningkatnya kerentanan pada kawasan penyedia pangan,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )