Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Erdogan Janji Tebus Kesalahan Usai Kalah Telak di Pemilu Turki

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 02 April 2024 |14:30 WIB
Erdogan Janji Tebus Kesalahan Usai Kalah Telak di Pemilu Turki
Presiden Turki berjanji menebus kesalahan usai kalah telak di pemilu (Foto: Reuters)
A
A
A

ISTANBUL - Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Senin (1/4/2024) berjanji untuk memperbaiki kesalahan apa pun yang menyebabkan kekalahan partainya dalam pemilihan lokal di Turki, di mana pihak oposisi memanfaatkan kesengsaraan ekonomi dan mengasingkan pemilih Islam, sehingga menimbulkan ketidakpastian atas rencana reformasinya.

Pemungutan suara yang digelar pada Minggu (31/3/2024) menandai kekalahan terburuk Erdogan dan Partai AK (AKP) dalam lebih dari 20 tahun kekuasaannya, merevitalisasi partai oposisi dan memperkuat posisi Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu sebagai saingan utama presiden.

Dikutip Reuters, berdasarkan peta politik yang lama didominasi oleh AKP, Partai Rakyat Republik (CHP) memenangkan suara terbanyak untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade dan menguasai sebagian besar kota-kota utama, menembus jauh ke Turki tengah yang konservatif.

Para analis mengatakan para pemilih kehilangan kesabaran terhadap krisis biaya hidup yang disebabkan oleh inflasi hampir 70% dan gaya politik Erdogan yang memecah-belah.

Hasil tersebut menghancurkan harapannya untuk mengadopsi konstitusi baru, yang berpotensi memperpanjang kekuasaannya setelah tahun 2028 ketika masa jabatannya berakhir.

Meskipun AKP dan sekutunya memiliki mayoritas di parlemen, Erdogan memerlukan dukungan yang lebih luas atau referendum yang sukses untuk konstitusi baru.

Erdogan menyampaikan pidato suram dan introspektif pada Senin (1/4/2024) dini hari. “Ini bukan akhir bagi kami, tapi sebenarnya sebuah titik balik,” katanya, mengakui kehilangan posisi AKP.

“Jika kami melakukan kesalahan, kami akan memperbaikinya,” lanjutnya kepada massa yang berkumpul di markas AKP di Ankara, tanpa menyebutkan perubahan apa yang mungkin ia lakukan di dalam partainya atau dalam kebijakan.

Sebagai responnya, saham-saham Turki naik dan lira yang telah merosot lebih dari 80% nilainya dalam lima tahun, kembali menyentuh rekor terendah terhadap dolar di tengah liburnya banyak pasar keuangan dunia.

Seperti diketahui, Erdogan tiba-tiba mengubah kebijakan ekonomi setelah kemenangannya dalam pemilu nasional tahun lalu, yang mengakibatkan kenaikan suku bunga secara agresif untuk mengendalikan ekspektasi inflasi yang melonjak karena sikap kebijakannya yang tidak lazim selama bertahun-tahun.

Erdogan telah meminta kesabaran dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan biaya pinjaman yang tinggi, dan menjanjikan penangguhan hukuman pada akhir tahun ini. Menteri Keuangan Mehmet Simsek mengatakan pada Senin (1/4/2024) bahwa program pengetatan akan terus berlanjut.

Namun para kandidat AKP dalam pemilu dikalahkan di kota-kota Istanbul dan Ankara dan bahkan di kubu-kubu yang sangat pro-Erdogan seperti provinsi Bursa, Afyonkarahisar dan Adiyaman.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement