Staf Departemen Taman Nasional, Margasatwa, dan Konservasi Tumbuhan juga telah mulai menangkap monyet-monyet yang paling berbahaya dan menempatkan mereka di tempat penampungan sementara. Namun mereka mengalami kesulitan karena 'preman' primata tersebut sudah terbiasa dengan senjata pembius dan memanjat bangunan kapan pun mereka mendekat.
"Kami harus menyembunyikan wajah kami dan menyembunyikan senjata obat bius agar monyet tidak melihatnya,” ujar Nathi Krutthaka, petugas biro konservasi no. 1.
Tim menangkap pemimpin pasukan, 'Ai Krao', yang dikenal di kalangan penjual dan pengemudi lokal. Polisi dikatakan menidurkannya dengan obat penenang untuk menangkapnya sebelum dimasukkan ke dalam kandang. Tujuh ekor kera telah ditangkap dan sehari sebelumnya sembilan ekor lainnya berhasil ditangkap.
Lopburi terkenal karena populasi monyetnya yang tidak terkendali, sehingga beberapa orang menyamakannya dengan pemandangan neraka yang apokaliptik di mana monyet menguasai gedung-gedung kosong.
(Susi Susanti)