MALANG - Sebanyak 118 sopir di Terminal Arjosari Kota Malang dites kesehatan dan narkoba. Pengecekan kesehatan ini sebagai bagian dari persiapan arus mudik dan arus balik lebaran 2024, setelah proses pengecekan fisik kendaraan bus-bus.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang dr. Husnul Muarif menyatakan, ada 118 sopir Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), yang dites kesehatan dan cek urine narkoba. Jumlah itu merupakan sisa dari sopir bus yang sebelumnya juga sudah dites kesehatan di Terminal Purabaya, Surabaya.
"Pemeriksaan sampai 118 sopir bus, baik AKDP AKAP, 32 sopir yang hipertensi, 16 gula darahnya di atas normal," ucap dr. Husnul Muarif saat ditemui di sela-sela pengecekan kesehatan, Selasa siang (2/4/2024).
Sopir bus yang memiliki penyakit hipertensi dan gula darah tinggi diberikan penangan dengan obat-obatan dan vitamin. Sementara para sopir yang memiliki keluhan penyakit itu juga dilakukan tes urine, selain untuk kepentingan memastikan kesehatan, dan memeriksa adakah indikasi penggunaan narkoba dan obat-obatan berbahaya lainnya.
"Tes narkoba Alhamdulillah dari 50 sampling negatif semua. 50 itu berdasarkan rekomendasi dokter. Indikasi-indikasi ini kalau ada dokter yang direkomendasikan untuk tes narkoba," paparnya.
Pihaknya juga merekomendasikan ke masing-masing perusahaan otobus (PO) bus AKAP, untuk menyediakan sopir cadangan atau pengganti bagi mereka yang melayani rute bus jarak jauh.
"Rekomendasi ke PO-nya untuk ada sopir cadangan kalau ada kelelahan bisa dihindari. Tadi juga diberikan saran seperti apa waktu mengemudi busnya dari sini ke tempat tujuan, biar aman dan selamat," terangnya.
Sementara itu, Maria Margareta, selaku Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Arjosari Malang menuturkan, sejauh ini pantauan pengelola mulai terjadi peningkatan arus mudik sebanyak 5 - 10 persen. Tetapi peningkatan didominasi bus AKAP, dengan tujuan Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
"Sejauh ini peningkatan di bus AKAP peningkatan 5 - 10 persen, tapi untuk armadanya masih belum tetap 78 armada yang keberangkatan," ucap Maria Margareta
(Khafid Mardiyansyah)