Senjata Api, Uang Tunai, dan Narkoba Senilai Rp86 Miliar Disita Usai 20 Operasi Dikerahkan
DUBLIN – Narkoba senilai lebih dari 5 juta euro (Rp86 miliar), 10 senjata api dan uang tunai telah disita oleh gardaí (polisi Irlandia) di Dublin selama seminggu terakhir.
Hal ini terjadi setelah 20 operasi pencarian dilakukan oleh unit yang menargetkan kejahatan serius dan pasokan obat-obatan terlarang di kota tersebut.
Dalam satu pencarian, ganja dan kokain senilai sekitar 3 juta euro ditemukan di sebuah lokasi bisnis di barat daya kota pada tanggal 3 April.
Tiga orang yang ditangkap selama penggeledahan sedang diinterogasi.
Sebuah pistol mesin semi-otomatis dan sembilan butir amunisi disita oleh gardaí di Clondalkin pada tanggal 29 Maret.
Seorang pria berusia 20-an ditahan sebelum kemudian dibebaskan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Keesokan harinya, dua senjata api ditemukan di taman lokal di Ballyfermot, Dublin barat.
Ganja yang diperkirakan bernilai sekitar 80.000 euro ditemukan selama penggeledahan sebuah rumah di Fortunestown di sebelah barat kota pada 2 April lalu.
Seorang pria berusia 40-an ditangkap dan kemudian didakwa.
Gardaí di Ronanstown menyita tujuh senjata api, bersama dengan amunisi, ganja, kokain, dan uang sekitar 100.000 euro selama empat penggeledahan di Clondalkin pada Rabu 3 April.
Selain itu, uang senilai 67.000 euro dibekukan di rekening bank, dan perangkat pelacak serta telepon juga disita.
Secara terpisah, sekitar 55kg ganja, senilai 1,1 juta euro ditemukan di sebuah van yang tiba dengan feri dari Inggris oleh petugas pendapatan.
Seorang pria berusia 50-an ditangkap dan diinterogasi oleh gardaí di wilayah Dublin.
Berbicara pada Kamis (4/4/2024), asisten komisaris wilayah Dublin Angela Willis memuji “upaya berkelanjutan” petugas dalam menangani kriminalitas serius di seluruh kota.
“Menghapus 10 senjata api mematikan dari peredaran tidak diragukan lagi akan menyelamatkan banyak nyawa dan berkontribusi pada upaya kami untuk menjaga keamanan masyarakat,” katanya, dikutip BBC.
Narkoba dan uang tunai dalam jumlah besar yang disita juga akan merusak kemampuan jaringan kriminal untuk beroperasi di masyarakat.
(Susi Susanti)
