Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PBB Desak Rusia dan Ukraina Menahan Diri Usai PLTN Zaporizhzhia Diserang, 3 Orang Terluka

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 08 April 2024 |12:04 WIB
PBB Desak Rusia dan Ukraina Menahan Diri Usai PLTN Zaporizhzhia Diserang, 3 Orang Terluka
PBB desak Rusia dan Ukraina menahan diri usai PLTN Zaporizhzhia diserang (Foto: Reuters)
A
A
A

RUSIA Badan pengawas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Rusia dan Ukraina harus menghindari tindakan yang membahayakan keselamatan nuklir setelah serangan pesawat tak berawak atau drone terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.

Rusia mengatakan Ukraina berada di balik serangan itu, yang dilaporkan melukai tiga orang. Namun Ukraina membantah terlibat.

PLTN raksasa milik Rusia, dengan enam reaktor, berada di garis depan konflik Rusia-Ukraina.

Pengawas energi atom PBB telah berulang kali memperingatkan bahwa menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir dapat menimbulkan risiko bencana nuklir.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang memiliki tim ahli di Zaporizhzhia, membenarkan adanya dampak fisik dari serangan pesawat tak berawak di pabrik tersebut, termasuk di salah satu reaktor.

Pemerintahan pabrik yang didirikan di Rusia mengatakan tingkat radiasi normal dan tidak ada kerusakan serius.

IAEA mengatakan kerusakan tersebut tidak membahayakan keselamatan nuklir, namun memperingatkan bahwa ini adalah insiden serius yang berpotensi merusak integritas sistem penahanan reaktor.

Kepala IAEA Rafael Grossi menyebutkan ada setidaknya tiga serangan langsung terhadap struktur penahanan reaktor utama pabrik tersebut.

“Ini tidak bisa terjadi,” katanya, dikutip BBC.

"Tak seorang pun bisa mendapatkan keuntungan atau keuntungan militer atau politik dari serangan terhadap fasilitas nuklir. Ini tidak boleh dilakukan,” lanjutnya.

PLTN Zaporizhzhia adalah yang terbesar di Eropa. Pasukan Rusia merebutnya tak lama setelah melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022 dan mendudukinya sejak saat itu.

Baik Rusia dan Ukraina sering menuduh satu sama lain melakukan penembakan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut dan berisiko menimbulkan kecelakaan nuklir yang serius.

Grossi telah berulang kali memperingatkan bahaya yang ditimbulkan konflik terhadap pabrik tersebut.

Pemerintah Rusia mengatakan angkatan bersenjata Ukraina berada di balik serangan itu, namun Ukraina membantah tuduhan tersebut.

“Ukraina tidak terlibat dalam provokasi bersenjata apa pun di lokasi tersebut,” kata juru bicara Direktorat Intelijen Utama Ukraina Andriy Yusov kepada situs berita Ukrainska Pravda.

“Pembangkit itu diduduki secara ilegal oleh Rusia,” tambahnya.

Yusov menuduh Rusia membahayakan fasilitas nuklir, penduduk sipil dan lingkungan hidup dengan melakukan serangan terhadap pembangkit listrik itu sendiri.

Bulan lalu IAEA mengatakan tim ahlinya di pabrik tersebut telah mendengar ledakan setiap hari selama seminggu.

Pada saat itu, Grossi mengatakan jika selama lebih dari dua tahun, keselamatan dan keamanan nuklir di Ukraina terus berada dalam bahaya. “Kami tetap bertekad untuk melakukan segala yang kami bisa untuk membantu meminimalkan risiko kecelakaan nuklir yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan, tidak hanya di Ukraina,” ujarnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement