Saat itu, Rasulullah SAW meletakkan telapak tangannya dan menawarkan pada si anak yatim. "bila Aisyah menjadi ibumu dan Muhammad menjadi ayahmu," tuturnya, "tempat tinggal Rasulullah pun ditawarkan menjadi rumahnya anak yatim. tersebut. Anak yatim tersebut mendapat berkah yang luar biasa."
K.H. Djakri Napu mengingatkan pada jamaah bahwa sikap Nabi Muhammad hendaknya dijadikan tauladan.
"Ingatlah bahwa nilai hakiki suatu pemberian tidak semata-mata ditentukan oleh besar kecilnya materi yang diberikan," jelas K.H. Djakri Napu," Pemberian pun tidak selalu berupa materi. Ada hal lain yang tidak bersifat material, namun lebih menentukan nilai dan efektivitas suatu pemberian."
Lebih lanjut, K.H. Djakri Napu mengajak seluruh Jamaah untuk meresapi makna Islam sedalam-dalamnya dengan menjauhkan diri dari ingkar dan kufur.
"Mari mengembalikan kesucian, kembali ke fitrah, dengan bermohon ampunan dan maghfirah Allah SWT atas segala dosa-dosa kita," pungkasnya, "mari saling bermaaf-maafan, bersalam-salaman untuk menciptakan hidup damai sepenuhnya sepanjang masa."
Seluruh rangkaian Shalat Iedul Fitri berakhir sekitar pukul 07.50 WITA. Sebelum kembali ke kediaman, Pj Gubernur pun menyempatkan diri bersilaturahmi dengan jamaah dan masyarakat yang hadir di Masjid Raya Al-Kautsar, Kota Kendari.
(Salman Mardira)