Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Israel Bersiap Hadapi Serangan Balasan Iran

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Jum'at, 12 April 2024 |17:18 WIB
Israel Bersiap Hadapi Serangan Balasan Iran
PM Israel Benjamin Netanyahu. (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Israel menyatakan siap menghadapi kemungkinan serangan balasan dari Iran. Hal ini terkait serangan udara yang menewaskan seorang jenderal senior dan 6 perwira Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pada hari Rabu (10/4/2024), Israel harus dihukum atas serangan itu.

Juru Bicara Kepala Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, warga sipil tidak diberitahu untuk melakukan persiapan khusus. Namun, ia menambahkan Israel sangat siap menghadapi berbagai skenario.

Netanyahu melontarkan komentarnya ketika pasukan dan pesawat tempur Israel memulai operasi di Gaza tengah. Operasi militer itu bertujuan menghancurkan infrastruktur kelompok bersenjata Palestina.

Sebagian besar pasukan Israel telah ditarik keluar dari Gaza, sebagai persiapan untuk serangan terhadap kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina berlindung. Namun, pertempuran terus berlanjut di berbagai wilayah di wilayah kantong tersebut.

Warga dan militan mengatakan para pejuang terlibat dalam baku tembak dengan pasukan Israel, yang menyerang wilayah utara dan selatan kamp pengungsi Al-Nuseirat. Serangan Israel dari udara, darat dan laut, yang sejauh ini telah menghancurkan beberapa bangunan termasuk dua masjid, hampir tanpa henti, kata mereka.

“Seolah-olah tentara pendudukan melancarkan perang baru,” kata Raouf Abed (20), melansir Reuters, Jumat (12/4/2024).

“Ledakannya tidak henti-hentinya, suaranya datang dari berbagai arah,” ujarnya.

“Setiap kali kami berharap akan ada gencatan senjata, Israel meningkatkan agresinya, seolah-olah mereka berusaha menekan Hamas dengan menyerang kami, warga sipil,” ujarnya.

Pertempuran di Gaza, yang kini memasuki bulan ketujuh, telah menutupi situasi yang semakin tegang di wilayah utara. Pasukan Israel terlibat baku tembak setiap hari dengan pejuang milisi Hizbullah di seberang perbatasan di Lebanon.

Pada Kamis, militer mengatakan jet Israel menyerang sasaran militer Hizbullah di wilayah Meiss el Jabal, Yarine, dan Khiam, serta pos pengamatan Hizbullah di wilayah Marwahin dan kompleks lain di Al-Dahira di Lebanon selatan.

Milisi yang didukung Iran, yang diperkirakan memiliki banyak persenjataan rudal, telah lama dianggap sebagai salah satu kekuatan yang paling mungkin digunakan Teheran untuk melawan Israel. Namun, sejauh ini, kedua belah pihak menahan diri untuk tidak melakukan konfrontasi skala penuh.

Serangan militer Israel menewaskan 63 warga Palestina dan melukai 45 lainnya dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Pada Kamis malam, pejabat kesehatan Palestina dan media Hamas mengatakan serangan udara Israel menewaskan Rudwan Rudwan, kepala pasukan polisi Hamas yang bertugas di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara. Hamas mengatakan Rudwan juga bertugas mengawasi perlindungan konvoi truk bantuan di wilayah utara Gaza. Belum ada komentar langsung dari Israel.

Setidaknya 33.545 warga Palestina kini telah terbunuh sejak serangan Israel dimulai, kata kementerian tersebut, dengan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk mengungsi dan sebagian besar wilayah kantong tersebut terbengkalai.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement