Ke-13 anak tersebut tewas dalam serangan terhadap rumah kedua milik keluarga Abdel Aal, menurut pejabat kesehatan Palestina. Dua wanita juga tewas dalam serangan itu.
Ketika ditanya tentang jumlah korban di Rafah, juru bicara militer Israel mengatakan berbagai sasaran militan diserang di Gaza termasuk kompleks militer, pos peluncuran dan orang-orang bersenjata.
"Apakah Anda melihat satu orang di antara mereka yang terbunuh?" kata Saqr Abdel Aal, seorang pria Palestina yang keluarganya termasuk di antara korban tewas, berduka atas jenazah seorang anak berkafan putih.
“Semuanya perempuan dan anak-anak,” katanya.
"Seluruh identitas saya telah hilang, termasuk istri saya, anak-anak dan semua orang,” lanjutnya.
Mohammad al-Behairi mengatakan putri dan cucunya masih berada di bawah reruntuhan. “Itu adalah perasaan sedih, depresi, kita tidak punya apa-apa lagi dalam hidup ini untuk ditangisi, perasaan apa yang harus kita rasakan? Saat kamu kehilangan anak-anakmu, ketika kamu kehilangan orang terdekat yang kamu cintai, bagaimana perasaanmu?,” ungkapnya.
Lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza memadati Rafah, mencari perlindungan dari serangan Israel yang telah menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza selama enam bulan terakhir.
Israel mengancam akan melakukan serangan darat ke wilayah tersebut, dimana Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan para pejuang dari kelompok militan Hamas harus dilenyapkan untuk memastikan kemenangan Israel dalam perang tersebut.
Presiden Joe Biden telah mendesak Israel untuk tidak melancarkan serangan besar-besaran di Rafah untuk menghindari lebih banyak korban sipil Palestina.