JAKARTA - Seorang laki-laki diduga pencopet diamankan massa aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Senin (22/4/2024).
Orator massa aksi yang menyampaikan pesan dari panggung di depan Patung Kuda Monas menyebutkan bahwa ada sejumlah peserta aksi yang kehilangan handphone.
"Jika ada yang menemukan handphone Oppo dan Samsung seri A mohon mendatangi panggung," kata seorang perempuan dari speaker mobil orasi.
Kemudian, pada Pukul 13.15 WIB, massa menangkap seorang pria diduga pencopet.
Terduga copet ini dikerumuni oleh massa aksi dan sempat mendapat bulan-bulanan dari peserta yang kesal. Namun, ada juga massa yang mengamankan terduga copet ke pos security.
Pelaku tersebut digiring untuk untuk masuk ke ruangan di area gedung Sapta Pesona dan menenangkan massa agar kembali melakukan aksi unjuk rasa.
Sekitar pukul 13.30 WIB massa aksi kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan mendengarkan sejumlah orator yang mengkritisi kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sebagaimana diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) tengah menggelar sidang putusan sengketa perselisihan hasil pemilu (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ribuan personel kepolisian disiagakan untuk melakukan pengamanan kegiatan masyarakat yang akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung MK.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan total ada 7.783 Personel yang disiagakan di sekitar MK, Bawaslu RI, dan Monas.
Pelaksanaan rekayasa lalu lintas akan dilakukan situasional tergantung kondisi di lapangan. Apabila eskalasi meningkat dan diperlukan maka akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas.
Masyarakat yang akan melintas di depan Gedung MK diminta untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi unjuk rasa jelang putusan MK terkait sengketa hasil Pemilu 2024.
(Arief Setyadi )