Sebelumnya, Kim Jong Un mengawasi peluncuran salvo dari beberapa peluncur roket super besar negara itu yang menyimulasikan serangan balik nuklir terhadap sasaran musuh. Latihan ini menambah uji coba dan ancaman yang telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Laporan dari Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara muncul sehari setelah militer Korea Selatan dan Jepang mendeteksi Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek dari wilayah dekat ibukotanya, Pyongyang, ke arah laut timurnya.
Para analis mengatakan roket artileri berukuran besar milik Korea Utara mengaburkan batas antara sistem artileri dan rudal balistik karena mereka dapat menciptakan daya dorong sendiri dan dipandu selama pengiriman. Korea Utara menggambarkan beberapa sistem ini, termasuk peluncur roket ganda 600mm yang diuji pada hari Senin, mampu mengirimkan hulu ledak nuklir taktis.
(Susi Susanti)