JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat banjir, banjir bandang, dan tanah longsor sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), pada hari ini (6/5/2024), pukul 16.00 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan dari 13 orang meninggal dunia tersebut tersebar di Kabupaten Luwu 11 jiwa, Kabupaten Sidrap 1 jiwa, Kabupaten Wajo 1 jiwa.
“Update situasi terakhir yang kita terima dari Posko utama pengendalian tanggap darurat bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor Sulawesi Selatan. Untuk total korban jiwa meninggal dunia itu hingga hari ini, sore ini pukul 16.00, itu 13 orang meninggal dunia dengan rincian di Kabupaten Luwu itu ada 11 jiwa, 8 jiwa itu akibat tanah longsor, dan 3 jiwa akibat banjir,” ujar Aam sapaan Abdul Muhari saat Konferensi Pers secara virtual, Senin (6/5/2024).
Aam mengatakan untuk yang korban banjir masih ada satu korban hilang yang hingga saat ini masih dilakukan upaya pencarian. “Jadi di Luwu ini ada 11 korban meninggal dunia, 8 akibat longsor, 3 akibat banjir. Kemudian di Kabupaten Sidrap itu ada 1 korban meninggal dunia dan di Wajo itu ada 1 korban meninggal dunia.”
Lebih lanjut, Aam mengatakan secara umum penanganan bencana di Luwu, Sidrap, Luwu Utara, Soppeng, Enrekang, dan Wajo sudah baik. Sementara, kondisi ketinggian air sudah mulai surut karena dominan banjirnya banjir bandang dan longsor.
“Akan tetapi kita masih mewaspadai kondisi-kondisi di mana cuaca masih berpotensi turun hujan baik itu intensitas ringan sedang maupun tinggi. Jadi ini masih kita waspadai sehingga kita masih menyarankan untuk masyarakat menghindari kawasan-kawasan sepanjang badan air maupun sepanjang titik-titik yang biasanya atau yang saat ini terdampak longsor,” kata Aam.