JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar mengajak segenap elemen bangsa Indonesia kembali merajut tali silaturahim setelah pelaksanaan Pemilu 2024. Menurutnya stabilitas nasional merupakan modal penting bagi negara ini menuju Indonesia yang lebih baik.
"Tidak ada lagi persaingan antara 01, 02, dan 03. Yang ada saat ini adalah apapun latar belakang politik dan kepentingannya bergandeng tangan songsong Indonesia menuju masa depan.
“Marilah seluruh warga bangsa ini menatap hari esok dengan optimis atas ridha Allah SWT. Asal kita bersatu, Insya Allah kita berhasil,” kata Kiai Anwar saat memberikan sambutan dalam Halalbihalal MUI 2024 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024.
BACA JUGA:
Kiai Anwar menekankan, kegiatan halal bi halal ini bukan hanya untuk menguatkan terkait pentingnya saling memaafkan di antara kita melainkan menyudahi adanya polarisasi setelah kontestasi pada Pemilu 2024.
Oleh karena itu, Kiai Anwar mengajak seluruh warga negara untuk bergandengan tangan dan bersatu untuk menyongsong Indonesia maju di masa yang akan datang.
"Halalbihalal ini seperti sila ketiga Pancasila yakni persatuan Indonesia. Persatuan Indonesia program penting bagi bangsa dan negara ini untuk melangkahkan kakinya untuk Indonesia yang lebih baik," ujar dia.
Lebih lanjut, Kiai Anwar menyampaikan posisi MUI sebagai mitra pemerintah atau shodiqul hukumah. Posisi tersebut diiringi dengan prinsip-prinsip saling menolong (ta’awun), menyayangi (tahabub), memaafkan (taafuf), dan memberi maslahah (kebaikan dan kemanfaatan) (tashaluh).
BACA JUGA:
"Ini platform yang dimiliki MUI dalam bekerja untuk melaksanakan tanggung jawab (masuliyah) menjaga agama, NKRI serta menjaga, mengayomi, dan membimbing umat," ungkapnya.
Kiai Anwar menegaskan, MUI siap berdiri dibelakang pemerintah dan mendukung pemerintah apabila memiliki komitmen memberikan pelayanan kepada rakyat melalui program-program yang bermanfaat.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Halal Bihalal 2024 MUI, KH M Cholil Nafis, mengatakan pertemuan berbagai tokoh dalam satu wadah pascapemilu dapat menjadi momentum mengeratkan persatuan bangsa. Tidak hanya mengundang tokoh bangsa, MUI juga turut mengundang tokoh lintas iman dalam kegiatan ini.
"Kami undang sejumlah tokoh lintas iman sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. Sebab untuk membangun bangsa tidak bisa dilakukan sendirian, harus ada kehadiran dari seluruh komponen bangsa," katanya.