Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tank-Tank Israel Merangsek Maju ke Benteng Hamas di Gaza Utara, Tapi Serangan ke Rafah Tanpa Kemajuan

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 17 Mei 2024 |05:46 WIB
Tank-Tank Israel Merangsek Maju ke Benteng Hamas di Gaza Utara, Tapi Serangan ke Rafah Tanpa Kemajuan
Tank-tank Israel merangsek maju ke benteng Hamas di Gaza utara, tapi serangan ke Rafah tanpa kemajuan (Foto: Reuters)
A
A
A

RAFAH - Tank-tank Israel memasuki jantung Jabalia di Gaza utara pada Kamis (16/5/2024), menghadapi roket anti-tank dan bom mortir dari kelompok Hamas yang terkonsentrasi di sana. Sedangkan pasukan di selatan menggempur Rafah tanpa kemajuan.

Lambatnya kemajuan serangan Israel, lebih dari tujuh bulan setelah dipicu oleh serangan mematikan lintas perbatasan Hamas, menyoroti sulitnya mencapai tujuan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk memberantas kelompok Hamas tersebut.

Sayap bersenjata Hamas dan sekutunya Jihad Islam telah mampu berperang di seluruh Jalur Gaza, menggunakan terowongan yang dijaga ketat untuk melancarkan serangan di wilayah utara yang menjadi fokus invasi awal Israel dan medan pertempuran baru seperti Rafah.

“Kami melemahkan Hamas,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dikutip Reuters.

Dia mengumumkan bahwa lebih banyak tentara akan dikerahkan di Rafah, di mana ia mengatakan beberapa terowongan telah dihancurkan.

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri menjawab bahwa kelompok itu akan membela rakyatnya dengan segala cara.

Israel mengatakan empat batalyon Hamas kini berada di Rafah bersama dengan para sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober. Namun mereka menghadapi tekanan internasional untuk tidak menyerang kota tersebut, tempat ratusan ribu warga sipil Palestina yang mengungsi berlindung.

Afrika Selatan meminta pengadilan tinggi PBB untuk memerintahkan penghentian serangan Israel di Rafah, dengan mengatakan bahwa itu adalah bagian dari akhir kehancuran Gaza. Israel membantah tuduhan Afrika Selatan mengenai genosida di Gaza dan mengatakan pihaknya telah mematuhi perintah pengadilan sebelumnya untuk meningkatkan bantuan.

Korban tewas di Gaza telah meningkat menjadi 35.272 orang, kata para pejabat kesehatan di wilayah pesisir yang dikelola Hamas, dan kekurangan gizi tersebar luas karena upaya bantuan internasional terhambat oleh kekerasan dan penutupan de-facto Israel terhadap penyeberangan Kerem Shalom dan perbatasan Rafah dengan Mesir. .

Israel mengatakan Hamas mengalihkan bantuan dan mereka perlu membubarkan organisasi tersebut demi perlindungan mereka sendiri setelah kematian 1.200 orang pada 7 Oktober, dan untuk membebaskan 128 sandera dari 253 orang yang diculik oleh militan, menurut penghitungan yang dilakukan Hamas.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement