“Dalam situasi seperti ini, masyarakat seharusnya menelepon kami tetapi kami tidak menerima panggilan apa pun dari lokasi sampai keadaan normal kembali,” tambah Yusuf sebagaimana dilansir BBC.
Polisi mengatakan, tersangka mengaku perbuatannya merupakan bagian dari sengketa warisan dan mengaku menyasar beberapa anggota keluarga yang berada di dalam masjid.
“Apa yang terjadi tidak ada kaitannya dengan aksi terorisme apa pun, melainkan bentrokan yang timbul akibat pembagian warisan,” kata Umar Sanda, kepala polisi setempat, kepada wartawan seusai mengunjungi lokasi kejadian.
“Tersangka saat ini bersama kami dan memberikan informasi yang berguna,” tambah Sandahe.
Laporan awal menyebutkan satu jamaah tewas akibat serangan itu, namun jumlah korban tewas kemudian bertambah setelah lebih banyak korban meninggal saat menerima perawatan di Rumah Sakit Spesialis Murtala Muhammad di Kano.