JAKARTA - Keberadaan tiga terduga pelaku pembunuhan Vina dan Rizky yang berstatus buron, masih belum menemukan titik terang. Termasuk di Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, seperti yang diungkapkan oleh polisi.
Kepala Desa Banjarwangunan, Sulaeman pun mengaku kaget ketika mendengar kabar ketiga daftar pencarian orang (DPO) berada di desanya.
"Betul, saya sangat kaget sekali. Karena tiga-tiganya DPO itu dari desa kami. (Ketiga DPO) Pegi alias Perong, Andi, sama Dani," kata Sulaeman dalam kepada iNews Media Group dalam program Rakyat Bersuara, Selasa (21/5/2024).
Ia mengaku telah menelusuri identitas DPO di desanya. Namun, Sulaeman tak membuahkan hasil. Untuk Pegi, ia mengaku tak menemukan identitas yang cocok dari warganya. Pun dengan Dani, ia mengaku tak ada warganya yang bernama Dani.
"Kalau Pegi itu nggak ada. Tapi kalau Andi juga ada banyak, ada Andika, Andi Setiadi. Jadi banyak, tetapi tidak sesuai dengan apa yang dirilis oleh DPO itu. Nah Dani juga nggak ada, nama sih ada tetapi ada yang sudah tua nama-nama itu," kata Sulaeman.
Kendati demikian, Sulaeman meyakini bahwa ketiga DPO pembunuh Vina tak ada di desanya. Apalagi, sambung dia, identitas DPO kurang jelas.
"Iya betul, kecil kemungkinan atau malah tidak ada (3 DPO di Desa Banjarwangunan). Karena satu, alamatnya juga enggak jelas, enggak ada foto juga dan sampai saat ini sudah 1 minggu tidak ada titik terang juga, belum ada kabar yang signifikan," ucap Sulaeman.
"Terus termasuk Pegi juga itu kan bisa juga Egi Setiawan, Egi Saputra juga, tetapi juga tidak ada semua. Usianya juga jauh sekarang usianya 23 tahun," ucap Sulaeman.
Kendati demikian, Sulaeman mengamu siap untuk membantu pihan kepolisian guna mencari ketiga DPO di desanya.
"Ya intinya kami selaku kepala desa siap membantu bila diperlukan dari pihak kepolisian baik untuk mencari atau apa. Tetapi kami berharap DPO itu tidak dari desa kami, Desa Banjarwangunan," tandasnya.
(Fakhrizal Fakhri )