Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peristiwa 23 Mei: Kerusuhan Jumat Kelabu Membara di Banjarmasin

Arief Setyadi , Jurnalis-Kamis, 23 Mei 2024 |06:14 WIB
Peristiwa 23 Mei: Kerusuhan Jumat Kelabu Membara di Banjarmasin
Jumat Kelabu di Banjarmasin (Foto: Wikipedia)
A
A
A

JAKARTA - Sejumlah peristiwa bersejarah terjadi di dunia pada 23 Mei setiap tahunnya. Salah satunya kerusuhan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 1997.

Okezone merangkum beberapa peristiwa yang terjadi pada 23 Mei, dikutip dari Wikipedia.org.

1997 - Mohammad Khatami terpilih sebagai Presiden Iran

Dia adalah intelektual, filosof, dan politikus Iran. Ia tampil keempat sebagai Presiden Iran pada periode 2 Agustus 1997 - 2 Agustus 2005 dan digantikan Mahmoud Ahmadinejad. Selama masa jabatannya, ia juga menjabat sebagai anggota Expediency Council.

Khatami diangkat sebagai presiden pada 23 Mei 1997 dan kembali terpilih pada 8 Juni 2001 untuk yang kedua kalinya. Sebagian besar kaum wanita dan pemuda Iran memilih Khatami karena janjinya untuk meningkatkan status wanita dan tanggap akan permintaan generasi muda Iran.

Khatami dianggap sebagai presiden reformis pertama di Iran karena kampanyenya memfokuskan pada penegakan hukum, demokrasi dan pencakupan seluruh rakyat Iran dalam proses perencanaan politik. Namun, asas pemerintahannya acap kali bertentangan dengan kelompok garis keras dan konsevatif Islamis di dalam pemerintah Iran, yang menguasai organisasi pemerintahan utama seperti Dewan Perlindungan (Guardian Council) yang anggotanya dipilih oleh Pemimpin Agung.

1997 - Kerusuhan Jumat Kelabu

Kerusuhan Banjarmasin terjadi pada tanggal 23 Mei 1997. Saat itu, Banjarmasin dilanda kerusuhan massal, menyusul kampanye Golkar pada hari terakhir putaran kampanye menjelang pemilu 1997. Dilihat dari skala kerusuhan dan jumlah korban serta kerugiannya, peristiwa yang kemudian disebut sebagai Jumat Membara atau Jumat Kelabu itu termasuk salah satu yang terbesar dalam sejarah Orde Baru.

Namun, akibat ketertutupan pemerintah, tidak ada laporan yang akurasinya bisa dipercaya penuh mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan pada waktu itu. Dibandingkan dengan skalanya, berita-berita pers sangat terbatas dan tidak sebanding.

Tanggal 23 Mei 1997 kebetulan jatuh pada hari Jumat. Pada hari itu berlangsung putaran terakhir masa kampanye Pemilu 1997, yang secara kebetulan merupakan hari kampanye Golkar. Menurut rencana semula, setengah hari kampanye diawali dengan kampanye simpatik berupa pendekatan kepada kalangan bawah dengan target operasi buruh, pengojek, dan tukang becak.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement