Dari yang awalnya hanya melibatkan dua kubu saja, kerusuhan tersebut akhirnya kian melebar dan tak terkendali. Dikabarkan terdapat beberapa gereja dan satu klenteng hancur akibat dari kerusuhan tersebut. Rumah WNI keturunan Tionghoa pun tak luput diserang massa.
Jumlah korban dan kerugian yang ditimbulkan akibat kerusuhan ini dinilai menjadi salah satu yang paling parah di masa-masa berakhirnya rezim orde baru. Belum lagi dengan kerugian materiil yang tentunya sangat besar.
Pusat pertokoan, kantor pemerintahan, tempat peribadatan, sekolah, hingga rumah warga, bahkan rumah panti jompo, ikut menjadi korban dengan cara dirusak, dibakar, dan dihancurkan.
Ratusan korban jiwa dari kerusuhan ini akhirnya dikebumikan secara massal di komplek pemakaman Landasan Ulin Tengah, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, yang terletak 22 kilometer sebelah tenggara Banjarmasin.
(Salman Mardira)