Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

RS Bangkok: 20 Orang Drawat karena Cedera Tulang Belakang Usai Turbulensi Parah Singapore Airlines, Termasuk Bocah 2 Tahun

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 24 Mei 2024 |07:25 WIB
RS Bangkok: 20 Orang Drawat karena Cedera Tulang Belakang Usai Turbulensi Parah Singapore Airlines, Termasuk Bocah 2 Tahun
20 orang dirawat karena cedera tulang belakang di RS Bangkok usai turbulensi parah Singapore Airlines (Foto: CNA Reader)
A
A
A

BANGKOK - Kepala rumah sakit (RS) di Bangkok, Thailand mengatakan lebih dari 20 orang yang berada dalam penerbangan Singapore Airlines yang terkena turbulensi parah berada dalam perawatan intensif karena cedera tulang belakang.

Seorang anak berusia dua tahun termasuk di antara mereka yang dirawat di rumah sakit di ibu kota Thailand, tempat penerbangan dari London melakukan pendaratan darurat pada Selasa (21/5/2024).

Pihak maskapai mengatakan secara keseluruhan, 46 penumpang dan dua awak masih menerima perawatan di Bangkok.

Penumpang di pesawat tersebut mengatakan kepada BBC bahwa mereka merasakan pesawat itu jatuh secara tiba-tiba, dan penumpang lain yang tidak mengenakan sabuk pengaman segera meluncur ke langit-langit.

Direktur RS Samitivej Srinakarin, Adinun Kittiratanapaibool mengatakan, 41 penumpang masih di sana, setengahnya dalam perawatan intensif.

Dua puluh dua orang dari penerbangan tersebut mengalami cedera tulang belakang, sementara enam orang berada dalam kondisi kritis dengan luka yang mengancam jiwa.

Penerbangan Singapore Airlines SQ321 dari London ke Singapura mengalami turbulensi parah pada hari Selasa, yang menyebabkan kematian pria Inggris berusia 73 tahun Geoff Kitchen, dan melukai puluhan lainnya.

Adapun Kitchen diyakini meninggal karena serangan jantung.

Di antara mereka yang kini dirawat di rumah sakit, terdapat enam cedera tengkorak dan otak, 13 kondisi otot dan jaringan lunak, serta cedera tulang belakang dan sumsum tulang belakang.

Dr Adinun mengatakan tujuh belas orang telah menjalani operasi, sembilan di antaranya terkait dengan cedera tulang belakang.

Anak berusia dua tahun itu dirawat karena gegar otak.

Mereka yang dirawat antara lain 10 warga Inggris, sembilan warga Australia, tujuh warga Malaysia, dan empat warga Filipina. Pasien tertua berusia 83 tahun.

Boeing 777-300, yang membawa 211 penumpang dan 18 awak, mengalami turbulensi parah di Samudera Hindia pada Selasa (21/5/2024).

Penerbangan dialihkan ke ibu kota Thailand.

Sebuah pesawat bantuan yang membawa sisa penumpang dan awak tiba di Singapura pada Rabu (22/5/2024) pagi.

CEO Singapore Airlines Goh Choon Phong telah meminta maaf, menyampaikan permintaan maaf yang terdalam kepada semua orang yang terkena dampak oleh turbulensi ekstrim yang tiba-tiba.

Pemerintah Singapura berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement