Guswanto mengatakan atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5 kilometer juga mempengaruhi pembentukan Siklon Tropis. Kemudian, ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.
“Berada pada jarak setidaknya 500 kilometer dari khatulistiwa. Meskipun memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator,” paparnya.
“Gangguan atmosfer di dekat permukaan Bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur,” pungkas Guswanto.
(Khafid Mardiyansyah)