Kedua, Mukhaer menegaskan, pihaknya juga perlu mengkaji bagaimana pengelolaan tambang ke depan. Terlebih, bisnis tersebut penuh dengan mafia dan merusak lingkungan.
"Kemudian yang kedua dari sisi kontranya di PP Muhamadiyah adalah, ini kan penuh dengan mafia, penuh dengan oligarki bahkan dari hulu ke hilir, bahkan di tingkat pasarnya, pasar juga yang menentukan adalah oligarki," katanya.
"Bahkan dari sisi lingkungan hidup, keberlanjutan pembangunan, eksploitasi di beberapa daerah sumber tambang, Babel, Kaltim atau beberapa daerah lain, kalau kita dari pesawat itu bopengnya luar biasa," sambungnya.
(Awaludin)