YERUSALEM - Pasukan Israel menyelamatkan empat sandera yang ditahan oleh Hamas sejak Oktober dalam serangan di Gaza pada Sabtu, (86/2024) yang menurut para pejabat Palestina menewaskan lebih dari 200 orang, salah satu serangan Israel paling berdarah dalam perang yang telah berlangsung selama delapan bulan.
Operasi penyelamatan sandera dan serangan udara intensif terjadi di al-Nuseirat di Gaza tengah, sebuah wilayah padat penduduk dan sering menjadi lokasi konflik antara Israel dan Hamas, kelompok Islam yang berkuasa di wilayah Palestina.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan operasi itu terjadi di jantung lingkungan perumahan di Nuseirat tempat Hamas menyandera para sandera di dua blok apartemen terpisah. Pasukan Israel mendapat serangan hebat selama serangan itu dan membalasnya dengan tembakan “dari udara dan dari jalan,” kata juru bicara Laksamana Muda Daniel Hagari.
“Kami mengetahui jumlah korban di bawah 100 orang (Palestina). Saya tidak tahu berapa banyak di antara mereka yang merupakan teroris,” katanya dalam pengarahan kepada wartawan sebagaimana dilnsir Reuters. Seorang komandan pasukan khusus Israel tewas dalam operasi tersebut, kata sebuah pernyataan polisi.
Paramedis dan warga Gaza mengatakan serangan itu menewaskan banyak orang dan menyebabkan tubuh pria, wanita dan anak-anak berserakan di sekitar pasar dan masjid.
Israel menyebutkan sandera yang diselamatkan adalah Noa Argamani, (26), Almog Meir Jan, (22), Andrey Kozlov, (27), dan Shlomi Ziv, (41). Mereka dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis dan dalam keadaan sehat, kata militer.