Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Serangan Rudal Houthi Hantam Kapal di Teluk Aden, 1 Orang Pelaut Terluka Parah

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 14 Juni 2024 |09:31 WIB
Serangan Rudal Houthi Hantam Kapal di Teluk Aden, 1 Orang Pelaut Terluka Parah
Serangan rudal Houthi hantam kapal kargo di Teluk Aden, 1 orang pelaut terluka parah (Foto: Reuters)
A
A
A

YAMAN – Komando Pusat Amerika Serikat atau CentCom mengatakan seorang pelaut terluka parah setelah sebuah kapal kargo di Teluk Aden dihantam oleh dua rudal jelajah yang ditembakkan oleh Houthi di Yaman.

Pelaut yang terluka diterbangkan ke kapal lain untuk perawatan medis. CentCom menambahkan bahwa para awak kapal sedang memadamkan api di kapal MV Verbena, sebuah kapal berbendera Palauan, milik Ukraina, dan dioperasikan oleh Polandia. Kewarganegaraan pelaut tersebut tidak dirilis.

Insiden itu terjadi sehari setelah Houthi yang didukung Iran menyerang sebuah kapal milik Yunani di Laut Merah, menyebabkan banjir besar di kapal tersebut.

Kelompok Houthi mengatakan mereka telah melakukan serangan terhadap tiga kapal dalam 24 jam terakhir, termasuk terhadap MV Verbena, sebagai pembalasan atas kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat di Jalur Gaza, dan perlawanan atas agresi Amerika-Inggris.

Kelompok bersenjata Houthi memandang dirinya sebagai bagian dari “poros perlawanan” yang dipimpin Iran terhadap Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara Barat yang lebih luas.

Sejak November, kelompok pemberontak tersebut telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang mereka katakan terkait dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden, dengan mengatakan bahwa tindakan mereka adalah untuk mendukung warga Palestina di Gaza.

AS dan Inggris telah melakukan serangkaian serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman sebagai tanggapannya, sehingga menyebabkan Houthi melakukan pembalasan terhadap kapal-kapal yang mereka yakini terkait dengan negara-negara tersebut.

“Houthi mengaku bertindak atas nama warga Palestina di Gaza, namun mereka menargetkan dan mengancam nyawa warga negara ketiga yang tidak ada hubungannya dengan konflik di Gaza,” kata CentCom, dikutip BBC.

Serangan pemberontak terhadap kapal dagang di Laut Merah mendorong banyak perusahaan pelayaran berhenti menggunakan jalur air tersebut, yang merupakan jalur yang dilalui sekitar 12% perdagangan global melalui laut.

Pada Rabu (12/6/2024), Houthi menargetkan kapal berbendera Liberia bernama Tutor menggunakan drone laut di Laut Merah. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement