Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan ada kemungkinan 86% persen bahwa salah satu dari lima tahun ke depan akan melampaui tahun 2023 dan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.
Meskipun suhu global secara keseluruhan telah meningkat hampir 1,3 C (2,3 F) dibandingkan suhu pada masa pra-industri, perubahan iklim memicu puncak suhu yang lebih ekstrem. Kondisi ini menjadikan gelombang panas lebih sering terjadi, lebih intens, dan bertahan lebih lama.
Menurut tim ilmuwan internasional dari World Weather Attribution (WWA), rata-rata secara global, gelombang panas yang terjadi sekali dalam 10 tahun pada iklim pra-industri kini akan terjadi 2,8 kali dalam 10 tahun, dan suhunya akan lebih hangat 1,2 C.
Para ilmuwan mengatakan gelombang panas akan terus meningkat jika dunia terus mengeluarkan emisi pemanasan iklim dari pembakaran bahan bakar fosil.
Jika pemanasan global mencapai 2 C (3,6 F), gelombang panas rata-rata akan terjadi 5,6 kali dalam 10 tahun dan menjadi 2,6 C (4,7 F) lebih panas.
(Susi Susanti)