KUWAIT - Kuwait mendesak warga negaranya di Lebanon pada Jumat (21/6/2024) untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang antara Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah.
Kementerian Luar Negeri juga meminta warga negaranya untuk tidak pergi ke Lebanon saat ini mengingat situasi keamanan yang terjadi di wilayah tersebut.
Dilansir kantor berita Kuwait, Kuna, Sabtu (22/6/2024), seluruh warga Kuwait yang tinggal di Lebanon harus meninggalkan negaranya secepatnya demi keselamatan. Kecuali mereka yang benar-benar harus tinggal karena suatu alasan penting.
Menyusul pengumuman tersebut, maskapai penerbangan Kuwait Airways meningkatkan jumlah penerbangan ke Beirut untuk mengakomodasi orang yang ingin meninggalkan Lebanon.
Media Israel, termasuk portal berita, Walla, sebelumnya melaporkan bahwa Hizbullah mungkin melancarkan serangan mendadak terhadap Israel.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada Jumat (21/6/2024) bahwa Israel akan segera membuat keputusan yang diperlukan untuk menghentikan serangan dari kelompok perlawanan.
Militer Israel pada Selasa (18/6/2024) menyetujui rencana operasional untuk serangan skala besar di Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan perbatasan dengan Hizbullah.
Hizbullah menghubungkan penghentian serangannya terhadap Israel dengan berakhirnya serangan gencar Israel di Gaza.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas perbatasan antara Hizbullah dan pasukan Israel ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.450 korban sejak 7 Oktober.
(Susi Susanti)