“Pasukan Rusia telah meningkatkan penggunaan bom luncur terpandu dan tidak terarah terhadap Ukraina, khususnya di Oblast Kharkiv, yang menimbulkan dampak yang menghancurkan,” kata mereka.
Dalam foto yang diambil dari video tak bertanggal yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia ini menunjukkan bom berpemandu luncur dilepaskan oleh jet angkatan udara Rusia di lokasi yang dirahasiakan.
“Jika pasukan Rusia dapat meluncurkan serangan besar-besaran FAB-3000 (atau bahkan bom luncur berpemandu yang lebih berat), mereka akan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada posisi garis depan dan infrastruktur penting Ukraina,” tambah para analis.
Serangan bom luncur Rusia telah menyebabkan sakit kepala bagi Ukraina selama perang berlangsung, namun amunisi ini menjadi masalah terutama dalam beberapa bulan terakhir. Tidak seperti bom gravitasi konvensional, bom luncur memiliki permukaan kendali penerbangan dan merupakan senjata penangkal. Pesawat penyerang dapat melepaskannya dari jarak jauh, dalam banyak kasus, jauh di luar jangkauan sistem pertahanan udara Ukraina.
Karena amunisi ini memiliki waktu terbang yang singkat, tanda radar yang kecil, dan lintasan non-balistik, mereka sangat sulit untuk dicegat. Satu-satunya cara untuk mengalahkan mereka adalah dengan mencegat pesawat di tengah penerbangan atau menghancurkannya di pangkalannya.
Ketika wilayah Kharkiv menanggung beban terberat serangan bom luncur Moskow dalam beberapa bulan terakhir, para pejabat Ukraina menyerukan negara-negara Barat untuk melonggarkan pembatasan terhadap Kyiv yang menggunakan senjata mereka untuk menyerang wilayah Rusia sehingga negara tersebut dapat mengatasi ancaman mematikan dan destruktif ini dengan lebih baik. Beberapa dari pembatasan tersebut telah dicabut.
(Susi Susanti)