Ia mengatakan pasukan asing terlibat dalam persiapan serangan tersebut, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
“Ini adalah upaya untuk memecah persatuan kita,” ujarnya.
Dagestan mengumumkan tiga hari berkabung. Foto-foto polisi yang tewas dijajarkan di jalan dengan anyelir merah.
Presiden Vladimir Putin, yang telah lama menuduh Barat berupaya memicu separatisme di Kaukasus, menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan orang-orang tercinta.
Dagestan adalah republik Kaukasus Utara Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, yang merupakan kumpulan kelompok etnis, bahasa, dan wilayah yang hidup di bawah bayang-bayang pegunungan Kaukasus antara Laut Kaspia dan Laut Hitam.
(Susi Susanti)