Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diskusi dengan AS, Israel Tegaskan Tak Terima Formasi Militer Hizbullah di Perbatasan Lebanon

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 27 Juni 2024 |16:02 WIB
Diskusi dengan AS, Israel Tegaskan Tak Terima Formasi Militer Hizbullah di Perbatasan Lebanon
Diskusi dengan AS, Israel tegaskan tak terima formasi militer Hizbullah di perbatasan Lebanon (Foto: Reuters)
A
A
A

ISRAEL – Israel menegaskan bahwa tidak dapat menerima formasi militer Hizbullah di perbatasan dengan Lebanon. Hal ini diungkapkan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant usai berdiskusi dengan para pejabat Amerika Serikat (AS) tentang perlunya menyelesaikan situasi keamanan di utara.

Baku tembak dan serangan rudal telah menyebabkan evakuasi puluhan ribu orang di kedua belah pihak, dan eskalasi telah memicu kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan.

“Kami tidak menginginkan perang, namun kami bersiap menghadapi setiap skenario,” kata Gallant kepada wartawan, dikutip Reuters.

Gallant mengatakan dia juga menyampaikan kepada para pejabat AS proposal tiga tingkat sehari setelahnya untuk pemerintahan Gaza pascaperang yang akan mencakup warga Palestina setempat, mitra regional dan AS, tetapi tidak mencakup Israel atau Hamas. Namun, ia memberikan sedikit rincian kepada wartawan dan mengatakan bahwa ini adalah proses yang panjang dan rumit yang bergantung pada banyak hal.

Pemerintahan Biden telah berulang kali mendesak Israel untuk menyusun rencana pasca-perang yang realistis untuk Gaza, dan memperingatkan bahwa kurangnya pengaturan tersebut dapat memicu kekacauan.

Gallant mengatakan dia juga membahas transisi Israel ke fase berikutnya di Gaza. Militer Israel mengatakan pihaknya bersiap untuk beralih ke operasi dengan intensitas lebih rendah terhadap sisa pejuang Hamas.

Fokus lain dari pertemuan Gallant adalah Iran, musuh bebuyutan Israel di kawasan.

Meskipun Israel semakin menyatakan kekhawatirannya atas program nuklir Iran, namun pejabat AS tersebut mengutip penilaian intelijen bahwa Teheran saat ini tidak menjalankan prosedur dan proses yang mereka perlukan untuk mengembangkan perangkat nuklir yang dapat meledak. Namun pejabat itu menambahkan bahwa Iran telah mengambil beberapa langkah provokatif baru-baru ini.

Pejabat itu mengatakan bahwa AS dan Israel sedang berupaya untuk menjadwalkan ulang dialog strategis mengenai Iran. Pertemuan yang dijadwalkan pekan lalu dibatalkan menyusul kritik Netanyahu. Iran mengatakan program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.

Seperti diketahui, para pembantu utama Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Gallant yang sedang berkunjung minggu ini bahwa Washington menghentikan sementara pengiriman bom berat ke Israel sementara masalah ini sedang ditinjau.

Pejabat senior AS yang memberikan pengarahan kepada wartawan tentang pertemuan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan dengan Gallant, pada Rabu (26/6/2024) mengatakan bahwa sekutu masih berdiskusi mengenai pengiriman amunisi berkekuatan besar, yang dihentikan oleh Biden pada bulan Mei karena kekhawatiran bahwa hal tersebut dapat menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil Palestina di Gaza.

Tanpa memberikan rincian lebih lanjut, pejabat tersebut mengatakan senjata AS lainnya akan terus mengalir ke Israel saat negara tersebut memerangi militan Hamas di Gaza dan menghadapi pejuang Hizbullah Lebanon di perbatasan utaranya, dimana peningkatan permusuhan telah memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement